Follow us on:

^BID'AH^

bismillaah,

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُ نَا فَهُوَ رَدٌّ

Man ‘amala ‘amalan laisa ‘alaihi amrunaa fahuwa raddun,

Artinya :
"Barangsiapa yang mengerjakan suatu amalan yang tak ada padanya urusan (agama) kami, maka ia (amalan) itu tertolak". [HR. Muslim (1718)]

dalam riwayat yang lain :

مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْر ِ نَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

man ahdatsa fii amrinaa hadza ma laisa minhu fahuwa raddun

Artinya :

” Barang siapa yg mengada-ngadakan sesuatu dalam urusan kami ini yg bukan dari kami maka dia tertolak “( H.R. Bukhari & muslim )

Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Akan datang pada akhir umatku orang-orang yang menyampaikan kepada kalian apa-apa yang tidak pernah kalian dengar dan tidak pernah didengar oleh bapak-bapak kalian, maka waspadalah kalian dari mereka!” [SHAHIH. HR. Muslim 1/12]

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Aku tinggalkan kalian di atas (jalan) yang putih, malamnya bagaikan siangnya, tidak ada seorang pun sepeninggalku yang berpaling darinya melainkan ia (akan) binasa….”[SHAHIH. HR Ibnu Majah (1/16 no. 43) dan lain-lain, dari hadits Al-Irbadh bi...n Sariyah Radhiyallahu ‘anhu..Ini lafazh dalam Sunan Ibnu Majah. Lihat juga As-Silsilah Ash-Shahihah (2/610 no. 937)]

Berkata Abu Dzar: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: “Tidak tertinggal sesuatupun yang mendekatkan (kamu) kesurga dan menjauhkan (kamu) dari neraka, melainkan sesungguhnya telah dijelaskan kepada kamu.” (SHAHIH, HR Imam Ath
Thobroni di kitab nya al Mu’jamul Kabir. (2/166 no. 1647)

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membuat garis dgn tangannya, kemudian bersabda,"Inilah jalan Allah yg lurus", lalu beliau membuat garis2 di kanan dan kirinya kmudian bersabda,"Inilah jalan2 yg sesat, tak satupun jalan2 itu kecuali didalamnya terdapat syaitan yg menyeru kepadanya".[SHAHIH. HR. Ahmad 1/435, ad Darimi 1/72, al Hakim 2/261, al Lalika'i 1/90. Dishahihkan al Albani dlm Dzilalul Jannah (17)].

Umar bin Kaththab radhiallahu 'anhu berkata : “Hati-hatilah kalian dari ashhabir ra’yi (kaum yang menilai kebenaran dengan akalnya) karena sesungguhnya mereka itu adalah musuh-musuh sunnah. Mereka merasa sulit untuk menghapal hadits sehingga mereka berkata dengan akalnya dan akhirnya mereka sesat dan menyesatkan.” (Sunan Ad Daruquthni, Al Washaya 4/146, Jami’ Bayanil Ilmi 2/123, dan Al Lalika’i 1/123. Lihat kitab Muqaddimat fil Ahwa’ wal Bida’ oleh Nasir bin Abdul Karim Al ‘Aql halaman 61)

— at Toko Sia-Sia.

source

Blog Archive