Follow us on:
HABIB2 MENGAKU KETURUNAN NABI

by membongkar kesesatan Habib Munzir

bismillaah,


para habib di indonesia bejad2.mereka berani mengaku ngaku sebagai keturunan nabi.padahal habib itu bukan keturunan nabi,tidak ada hadisnya.habib itu cuma gelar yang ada kira kira seratus tahun silam.silsilah yang mereka punya itu adalah silsilah siapa orang yang mengajarkan ilmu agama kepada mereka….raja raja di arab saja tidak ada yang berani mengaku ngaku sebagai habib. Di Indonesia mereka berani mengaku ngaku sebagai keturunan nabi yang memegang silsilah dan ijab yang sahih itu adalah negara yang pernah menjajah arabia., baru setelah arab merdeka di pegang oleh arabia.begitu juga dengan di indonesia

-Setiap orang yang memiliki ijab yang datang ke Indonesia pasti ada surat jalanya dari kerajaan arab.serta di catat oleh pemerintah yang berkuasa di arab.dan pemerintah yang berkuasa di Indonesia juga mencatat.



-Cara mencari uang oknum oknum kedutaan sudah makin bejad saja.gelar habib mereka jual belikan.siapa saja bisa jadi habib asal ada uangnya.tunjangan janda janda mereka makan.padahal janda janda itu tidak meminta tunjangan.mereka juga berani mengaku ngaku sebagai wali dari siapa saja tanpa sepengetahuan orang itu.khususnya untuk mengambil uang.serta untuk mengambil warisan orang lain.melakukan apa saja musti memakai uang.jika tidak ada uangnya, maka tidak di lakukan mereka . uang pelicin .uang pintu dan uang keluar pintu juga ada.jika tidak ada uangnya maka kita gak bisa pulang.

Surat surat apa saja bisa mereka buat dan palsukan lantaran mereka orang dalam  orang kedutaan ..kata kata dan omongan mereka juga sangat berbahaya.bisa di percaya siapa saja lantaran mereka orang kedutaan.


Zaman dulu di kedutaan sering terjadi perkelahian dan keributan .bahkan sampai ada yang tewas.

lantaran ulah mereka yang bejad Di indonesia banyak sekali habib palsu.oknum oknum kedutaan itu benar benar sudah sangat bejad.mereka menjual belikan gelar habib. Ijab kehabiban itu sangat mudah di palsu.karena ijab itu hanya selembar kertas biasa bertulisan bahasa arab berisikan nama madzhab dan nama pemegangnya.lalu di tambah doa ijab.di bawahnya hanya tanggal,tanda tangan dan stempel.jadi tidak ada tanda tanda khusus yang menandakan keaslian ijab itu.selain itu kertas ijab juga saling berlainan.baik model kertas ataupun warna kertas. kadang salah satu kertas ijab ada yang warnanya rada kecoklatan,tidak putih terang bila orang itu punya 2 buah ijab stempel ijabpun warna tintanya tak jelas.ada bagian yang warnanya ke biruan dan ada sebagian lagi yang kemerahan dan kehitaman.jadi ijab sangat mudah di palsu.pada ijab juga tak tercantum alamat,kelamin,umur,foto dan identitas lengkap si pemilik ijab.jadi ijab itu sangat mudah di palsu dan di salah gunakan.


Saat arab merdeka orang orang wali wali mereka orang baru semua .mereka sama sekali tidak kenal indonesia.itulah banyak orang yang berani mengaku ngaku sebagai habib .di tambah lagi banyak oknum kedutaan yang bejad.mereka menjual belikan gelar habib. lalu habib habib aspal itu tambah bejad.mereka mengangkat teman temanya sebagai saudara .agar teman temanya itu juga jadi habib, mereka menjual gelar habib juga bahkan anak anak tiri dan anak anak haram mereka boleh juga mengaku ngaku sebagai habib.bahkan di beri ijab oleh mereka.


selain itu sewaktu arab belum merdeka wali wali arab di indonesia itu tidak jelas.baik orang orangnya maupun kantor mereka. Orangnya bergantian dan alamatnya berpindah pindah/tak jelas  yang memegang silsilah / surat surat adalah negara yang berkuasa di indonesia dan arab.setelah merdeka barulah di pegang oleh indonesia > selain itu setiap habib yang datang ke indonesia itu musti memiliki surat jalan dari arab .serta tercatan secara resmi oleh pemerintah yang berkuasa di Indonesia.banyak juga nama nama Arabia yang bukan nama madzhab lantaran tenar di masyarakat maka mereka mengaku ngaku bahwa nama itu adalah nama madzhab,dan itulah nama madzhab mereka.  tentunya mereka sambil membayar oknum kedutaan agar di anggap sebagai habib oleh masyarakat.

Assegaf,alzufri,alatas,alayidrus mereka habib palsu.tidak ada surat jalan.DNA mereka juga saling berlainan padahal ngakunya saudara.  mereka menghipnotis orang orang yang berada di sekitarnya agar menganggap mereka sebagai habib sahih dan keturunan nabi,ada darah  padahal banyak sekali ahli ahli agama,tapi lantaran mereka tidak bejad maka mereka tidak mengaku ngaku sebagai habib dan keturunan nabi mereka juga membayar oknum kedutaan agar kasusnya tidak di perkarakan.


empat marzhab itu juga bersama oknum oknum kedutaan berusaha untuk merubah nama marzhab ke empat marzhab itu  mereka ingin ganti nama marzhab .makam kramat mereka di kramat luar batang dan empang bogor juga sudah di bongkar. nama tulisan pada nisan telah di rubah..tadinya bukan nama itu.


Oknum kedutaan benar benar bejad…nipu masyarakat.gelar habib mereka jual belikan.ada juga yang mereka palsu.rata rata korban mereka adalah perempuan yang memang bodoh dalam masalah seperti itu,atau yang tidak mengurus ijabnya

Dalam kasus yang saya alami ini juga oknum oknum kedutaan omonganya ke arab lain.oknum oknum itu juga mengancam dan memeras .mereka mengancam akan merubah surat surat bahkan merobeknya.

orang bejad di suruh kerja di situ. kerja masa bisa di wariskan ,bapaknya dan kakeknya juga kerja di situ.sebaiknya mereka diganti semua.gak bisa kerja….bahkan orang orang yang mencuri warisan fatimah berusaha membunuh saya.


sekarang oknum oknum kedutaan itu bergerak dan bertindak sendiri dengan mengatas namakan kedutaan dan mengatas namakan islam untuk menutupi kesalahanya serta untuk membela teman teman mereka yang mereka angkat jadi habib palsu.mereka melakukanya dengan semaunya dan tanpa perintah.dan selalu mengatas namakan islam dan kedutaan serta pemerintah arab.mereka juga memakai dalih dalih islam dalam berbicara dan berdialog agar orang jadi percaya..


lantaran orang dalam maka surat surat apa saja bisa mereka buat dan palsukan. 

MEREKA BERANI MENGAKU NGAKU WALI ATAU UTUSAN SIAPA SAJA LANTARAN KERJA DI KEDUTAAN.SURAT SURAT APAPUN BISA MEREKA BUAT DAN PALSU SEMAU MEREKA.

registrasi ijab bisa di rumah si oknum. surat surat kantor bisa mereka bawa pulang ke rumah  surat surat apa saja bisa mereka buat,palsukan dan rubah.


surat surat yang datang juga mereka begal barangkali saja ada uangnya mereka menguasai kedutaan!!!

temanya kini sedang bergerak membela mereka.sebaiknya mereka semua segera di ganti karena gak bisa kerja.artinya ini mereka gak bisa kerja 


ke empat madzhab itu mengaku ngaku sebagai keturunan nabi.silsilah yang mereka punya itu adalah silsilah siapa orang yang mengajarkan ilmu agama pada mereka, ke empat madzhab itu mengaku ngaku sebagai nama madzhab, saat kolonial datang menguasai arabia tidak ada orang yang mengaku ngaku keturunan nabi.juga kerajaan kerajaan di arabia yang memegang hak paten internasional atas agama islam yaitu atas nama malik saud dan keturunanya ayahnya fatimah memberi fatimah warisan melalui kedutaan.tapi ternyata oknum oknum kedutaan tidak menyampaikan warisan itu kepada fatimah


Fatimah juga dapat tunjangan sejak hasan wafat.juga para keturunan Fatimah.tapi tunjangan itu mengalir ke rekening orang lain. secara sengaja

Oknum kedutaan laporanya ke arab lain,tidak sesuai apa yang terjadi…mereka berusaha agar saya tidak di percaya dan yang di salahkan.karena kebejatan mereka dan karena ke empat madzhab itu membayarnya.


oknum oknum kedutaan beberapa kali memalsu tandatangan fatimah.lalu mereka minta uang ke arab.
oknum oknum kedutaan itu anehnya punya beberapa surat surat milik fatimah yang hilang.


ayahnya fatimah ikut datang ke palembang untuk ikut membantu mencari hasan.ia datang bersama teman temanya.tapi di lawan dengan senjata tajam oleh para perampok itu beramai ramai.ada beberapa teman ayah fatimah yang tewas… dalam peristiwa pencarian hasan banyak sekali orang yang tewas,kira kira50 orang>.yang datang ke palembang dari jakarta dan sekitarnya mencari hasan ke palembang juga banyak.


kampung wates citayam bojonggede mengajarkan aliran sesat dari keturunan hasan yang mengaku di arab yang membuka tempat di situ.keturunan hasan yang mengaku di arab assegaf palsu


Saudaranya hasan yang sekarang tinggal di tebet lapangan ros ternyata sudah lama pergi ke palembang saat Fatimah datang dari Palembang.juga umar dan teman temanya.bahkan di Palembang Fatimah juga sempat bertemu umar dan saudaranya hasan yang bernama abdurahman.ayahnya ismail alayidrus ternyata kenal dengan fatimah dan fatimah juga kenal denganya.ia juga berada di palembang saat peristiwa itu terjadi dan ia juga terlibat salah satu perampoknya

umar dan suaminya fatimah mencuri surat surat fatimah, entah pada siapa mereka jual surat surat itu ?
saudara kandungnya hasan itu Cuma satu orang.tapi kini jumlah mereka jadi sangat banyak sekali..

saat peristiwa perampokan di Palembang itu sedang ada saudara saudaranya umar dari pekojan sedang bertamu.juga orang orang dari empang bogor dan kramat luar batang.bahkan juga sedang ada saudaranya hasan sendiri. mereka semua perampoknya

Assegaf,alzufri,alatas,alayidrus mereka habib palsu.tidak ada surat jalan.DNA mereka juga saling berlainan.mereka membayar oknum kedutaan agar kasusnya tidak di perkarakan.ke empat marzhab itu juga bersama oknum oknum kedutaan berusaha untuk merubah nama marzhab ke empat marzhab itu < mereka ingin ganti nama marzhab >.makam kramat mereka di kramat luar batang dan empang bogor juga sudah di bongkar.< nama tulisan pada nisan telah di rubah..tadinya bukan nama itu.


Makam kramat mereka di empang bogor dan kramat luar batang zaman dulu juga sudah pernah di bongkar.mereka serabutan.ngaku ngaku adik kakak tapi DNA nya saling barlainan.bahkan ada habib yang tanpa marzhab..


Di dekat rumah saya/sekitar rumah ternyata tinggal keturunan dari salah satu perampok itu.
peristiwa yang di alami oleh fatimah musti di selesaikan.orang orang yang berbuat jahat itu musti di hukum.
saat menikah dengan ibunya fatimah,umar itu bukan habib.lalu pada kira kira pertengahan tahun 50 an umar membeli gelar habib yang madzhabnya alzufri..


Keluarga fatimah juga bingung,mengapa keluarga hasan jadi mengaku ngaku sebagai habib dengan gelar assegaf.sebenarnya keluarga fatimah ingin meperkarakan perkara itu.tapi lantaran umar juga mengaku ngaku sebagai habib maka keluarga fatimah jadi diam saja pada keluarga hasan.


ibunya fatimah sangat tak ingin perkara masa lalu yang di alami oleh fatimah tempo dulu di ungkit kembali.katanya malu pada orang orang bila memperkarakan perkara seperti itu.apa nanti kata masyarakat karena itu perkara ini di pendam cukup lama oleh fatimah.lalu setelah ibunya wafat barulah fatimah beserta para saudaranya membuka cerita yang sebenarnya.salahnya fatimah menganggap kedutaan tidak tahu apa apa soal perkara ini.karena peristiwanya sudah cukup lama.ia malah memilih menyuruh anak anaknya datang ke tempat keluarga hasan.beberapa kali anaknya fatimah mendatangi keluarga hasan. keluarganya hasan yang tinggal di jl surabaya jakarta,kini mereka tinggal di tebet timur dalam lapangan ros keluarga hasan minta maaf tentang peristiwa tempo dulu di alami oleh fatimah.bahkan kakaknya hasan meminta maaf sampai menciumi tanah dan kaki anaknya fatimah di hadapan orang banyak saudaranya hasan juga mengaku bahwa ia bukan habib sahih,tapi hanya simpatian saja serta di hadapan anak cucunya yang masih kecil kecil dan jumlahnya cukup banyak .karena di rumahnya sedang ada acara selamatan.bahkan ada polisi yang menonton 

beberapa hari kemudian anak fatimah datang kembali ke rumah saudaranya hasan, tapi baru sampai di pintu gerbang rumahnya,saudaranya hasan itu malah berlari ke dalam rumah.anaknya fatimahpun beramai ramai memasuki dalam rumahnya.tapi saudaranya hasan itu malah lari ke belakang rumahnya.lalu memasuki kamar pembantunya….sebelum datang ke rumah saudaranya hasan, fatimah terlebih dulu menyuruh seorang saudara jauhnya untuk mendatangi kedutaan Saudi Arabia.guna menanyakan apakah orang kedutaan tahu peristiwa yang jaman dulu hasan dan fatimah alami di palembang.dan ternyata orang kedutaan yang di Tanya itu tidak mengetahui peristiwa itu.karena itulah maka fatimah memilih untuk datang ke rumah saudaranya hasan.. saudaranya hasan membenarkan bahwa madzhab fatimah adalah malik ar’asy saudaranya hasan membenarkan kisah yang di alami oleh fatimah tempo dulu itu,tapi mengelak untuk hal hal yang memojokanya.ia lalu berkata,”bagaimana bila surat surat milik fatimah dan hasan yang sudah tidak terpakai ia bayarkan.untuk kenang kenangan. akhirnya ada beberapa surat yang memang tak terpakai ia bayarkan untuk kenang kenangan katanya.


fatimah rada malu dan rada tertutup bila sedang menceritakan peristiwa yang ia alami dulu bersama hasan.

beberapa kali fatimah berniat untuk memperkarakan perkara ini tapi anehnya entah mengapa akhirnya selalu ia gagalkan sendiri..katanya juga zaman dulu ia pernah mengirim surat pada pihak kerajaan arab.


beberapa bulan setelah Fatimah menikah dengan hasan,umar menikah lagi. Dengan seseorang di cilegon.ia mempuyai lagi seorang anak perempuan, sebelum ke palembang hasan dan fatimah membeli rumah di jl surabaya jakarta.lalu di isi oleh saudaranya hasan.lalu oleh saudaranya hasan rumah itu mereka jual lalu uangnya mereka belikan rumah di tebet timur dalam lapangan ros.

keluarga hasan adalah BABU ayahnya fatimah di arab.hasan mengawini fatimah tanpa modal.ia tidak punya uang seperakpun.ia hanya modal dengkul.semua harta dan uang itu dari ayahnya fatimah.


Untuk fatimah ayah kandung fatimah mengutus keluarga assegaf untuk menemaninya.sedang anak anak ayah kandung fatimah yang lain di temani oleh para babu ayah kandungnya fatimah yang lain lagi.

para pambantu ayah kandung fatimah itu menjahati semua anak anak ayah kandung fatimah, ayahnya fatimah ikut datang ke palembang untuk ikut membantu mencari hasan.ia datang bersama teman temanya.tapi di lawan dengan senjata tajam oleh para perampok itu beramai ramai, kata ibunya Fatimah pada awak tahun 70 an ada orang arab di empang bogor yang suka mengaku ngakui Fatimah.ibunya sempat marah marah. orang itu bermadzhab alatas, anak anak para perampok itu kini memakai gelar asssegaf….padahal mereka bukan saudara kandungnya hasan.

cerita yang lainya yaitu,ibunya fatimah pernah bilang bahwa ada orang orang yang mengaku ngaku sebagai kita madzhabya yaitu alayidrus,alzufri,alatas dan assegaf.

umar menikahi ibunya fatimah karena umar tahu bahwa fatimah memiliki 2 buah ijab.setiap hari ia mendatangi rumah ibunya fatimah.memohon mohon agar mau kawin denganya.

-umar ALZUFRI megambil semua harta dan tunjangan Fatimah..juga suaminya sa,ismail alayidrus..MEREKA JUGA MENCURI SURAT SURAT TENTANG SEMUA PERISTIWA YANG DI ALAMI OLEH FATIMAH.


Bahkan suaminya  mencuri warisan dari hasan yang mengaku di arab, keluarga assegaf juga punya senjata api.berarti harta mereka sangat banyak.karena polri hanya mengizinkan milyoner dengan catatan keuangan yang resmi yang hanya boleh mengajukan kepemilikan senjata api

keluarga hasan musti benar benar di waspadai jaman dulu mereka orang orang yang miskin.cerita hasan pada Fatimah begini,” hasan dan keluarganya mengambara tidak punya rumah selalun pindah pindah tempat.lalu ada yang mengajak bekerja di rumah ayahnya Fatimah.tidurnya pun di gudang. 

Mereka bisa datang ke Indonesia karena hasan di pilih dan di kirim ke Indonesia.mereka menumpang kapal yang membawa rombongan hasan.tidurnya pun di jalanan jalanan kapal dan di geladak kapal serta di langkah langkahi oleh orang orang yang lewat dan dengan hanya membawa 2 gembolan tas berisi pakaian.bahkan mereka tega meninggalkan anak dan istrinya hanya untuk mengantar hasan ke Indonesia.hasan sangat kasihan pada saudara saudaranya.sebelum pergi ke Palembang hasan juga membeli beberapa rumah/tanah di bogor dan Jakarta atas namanya.saudara saudara hasan banyak yang meninggalkan anak istrinya di arab.bahkan banyak yang sampai di Indonesia kawin lagi dan mempuyai anak haram.seperti ali assegaf (tebet timur dalam lapangan ros ).dan jumlah saudara hasan anehnya jadi bertambah banyak..



ke empat madzhab itu kini sengaja sangat aktif di bidang keagamaan.karena sedang ada kasus ini.tujuan mereka yaitu agar masyarakat tidak percaya pada tulisan ini.dan agar masyarakat jadi percaya bahwa mereka itu habib sahih, sebelum hasan datang ke indonesia keluarga assegaf tidak mempunyai rumah di arab.hidup mereka sangat miskin.semua harta itu milik fatimah, ketiga orang yang ikut hasan ke Indonesia itu tidak semuanya saudara kandungnya hasan.< jumlah saudaranya hasan jadi sangat banyak sekali, kini ada juga orang orang yang bukan dari saudara kandung hasan yang ikut mengaku ngaku sebagai assegaf.padahal saudara kandung hasan cuma satu orang.

HASAN DAN SAUDARA SAUDARANYA SANGAT TERENCANA DALAM MELAKUKAN .

umar ternyata ada di Palembang.fatimah sempat juga bertemu umar di Palembang sebalem ia di bawa lari ke pulau jawa.ia juga bertemu dengan kakaknya hasan abdurahman

KEJAHATANYA.TERNYATA KELUARGA HASAN MEMUNCULKAN HASAN PALSU ,LALU SI HASAN PALSU ITU MEREKA SURUH UNTUK MENGAMBIL EMAS DAN HARTA FATIMAH YANG DI BEKUKAN. .

saudaranya hasan ternyata punya banyak emas batangan,kata para tetangganya.juga umar.ibunya Fatimah pernah memergokinya memegang emas itu.

saat peristiwa perampokan di palembang terjadi,sedang ada saudaranya hasan bertamu.dan ia jelas jelas terlibat..
kini Keturunan hasan yang mengaku di arab itu kini tinggal di berbagai tempat di Jakarta dan juga membuka tempat di kampung wates citayam bojonggede,pondok rajek bojonggede ..sedang saudara saudaranya hasan kini tinggal di tebet timur dalam lapangan ros,kebayoran, bukit duri tanjakan ,sumedang ,pontianak dll.juda ada beberapa yang jadi tinggal ke sumatra,sulawesi,maluku dll..


anak anak para perampok itu kini ikut mengaku ngaku sebagai habib.dengan madzhab assegaf, alatas, alayidrus, alzufri, sepertinya ayah kandung fatimah di kibuli para pembantu dan pesuruhnya yang sekongkol untuk merampas harta fatimah.

hasan yang mengaku di arab itu oleh keluarga assegaf di jadikan boneka untuk mengambil harta fatimah yang di bekukan dan untuk mengambil warisan fatimah dari ayah kandungnya.fatimah ada yang memalsu….


assegaf itu babu yang mengaku ngaku sebagai habib…

umar dan ismail menjual ke dua ijab itu.serta yang mencuri surat surat fatimah.mereka pernah 2 kali tertangkap basah oleh ibunya fatimah mencuri surat surat milik fatimah.
saudara kandungnya hasan itu cuma satu orang.tapi kini mereka menjadi banyak. mereka itu anak anak para perampok tempo dulu itu….mengapa kini mereka boleh mengaku sebagai habib dengan gelar assegaf.< karena keluarganya hasan ikut terlibat merampok harta fatimah dan ayahnya


bisa saja ada pertukaran antara keluarga assegaf.yaitu hasan yang mengaku di arab di tukar dengan saudaranya hasan yang lain agar dna nya sama.para pembantu di Palembang adalah keluarga alatas dll

setelah ayahnya Fatimah meninggal semua saudara saudaranya hasan bahkan saudara jauhnya mengaku sebagai habib.bahkan para keturunan mereka.bahkan ada orang orang yang sama sekali bukan saudaranya hasan ikut ikutan mengaku ngaku sebagai habib dengan gelar assegaf.


Sekarang keturunan hasan yang mengaku di arab itu katanya membuka tempat di kampung wates citayam bojonggede.sedang saudara saudaranya hasan tinggal di tebet timur dalam lapangan ros ,bukit duri tanjakan,kebayoran.serta di berbagai tempat lainya.juga di luar pulau jawa.seperti Sumatra,sulawesi,maluku dll.

keluarga assegaf kini mereka jadi sangat aktif di bidang keagamaan .mereka kini menjadikan agama islam sebagai kedoknya.agar kejahatanya tidak di percaya oleh masyarakat.mereka saat ini sangat aktif di bidang keagamaan.tujuanya agar masyarakat tidak percaya cerita ini.teman temannya banyak yang tinggal di gang makmur cemplang cibungbulang bogor,kampung mesjid dekat stasiun bojonggede,daerah kelirahan cipinang jakarta timur

Di indonesia banyak sekali habib palsu..mereka menjual belikan gelar habib. Ijab kehabiban itu sangat mudah di palsu.karena ijab itu hanya selembar kertas biasa bertulisan bahasa arab berisikan nama pemegang serta marzhabnya.lalu di tambah doa ijab.di bawahnya hanya tanda tangan dan stempel.jadi tidak ada tanda tanda khusus yang menandakan keaslian ijab itu.selain itu kertas ijab juga saling berlainan.baik model kertas ataupun warna kertas.stempel ijabpun warna tintanya tak jelas.ada bagian yang warnanya ke biruan dan ada sebagian lagi yang kemerahan dan kehitaman.jadi sangat mudah di palsu.

Oknum oknum kedutaan itu juga melarang saya untuk datang ke kedutaan untuk meregistrasi ke dua ijab itu.mengancam akan membunuh saya.mereka sangat kompak bersama teman teman mereka.< temen temen mereka nongkrongnya di kedutaan dan di sekitar kedutaan 


Bahkan mereka membawa surat surat dan buku buku kedutaan ke rumah mereka mengancam akan merobek serat merubah surat surat. mereka menfitnah fitnah saya ke arab.bahkan mereka memeras saya.mengancam akan merubah surat surat saya.


zaman dulu ayah fatimah bisa mereka kibuli.ia tak bisa menemukan fatimah padahal mulai awal tahun 60 an fatimah tinggal di jakarta. oknum oknum itu sangat banyak dan kompak selain itu sewaktu arab belum merdeka wali wali arab di indonesia itu tidak jelas.baik orang orangnya maupun kantor mereka. < yang memegang silsilah / surat surat adalah begara yang berkuasa di indonesia dan arab.setelah merdeka barulah di pegang oleh indonesia selain itu setiap habib yang datang ke indonesia itu musti memiliki surat jalan dari arab .serta tercatan secara resmi oleh pemerintah yang berkuasa di Indonesia

HABIB itu Cuma gelar……………………..habib itu bukan dari Saudi arabia

mereka memang orang arab, tapi negara mereka bukan dari saudi arabia…!!!.




***

ADA KOMENTAR BAGUS PERLU DI SIMAK YAA KAUM MUSLIMIN :

para habib di indonesia bejad2.mereka berani mengaku ngaku sebagai keturunan nabi.padahal habib itu bukan keturunan nabi,tidak ada hadisnya.habib itu cuma gelar yang ada kira kira seratus tahun silam.silsilah yang mereka punya itu adalah silsilah siapa orang yang mengajarkan ilmu agama kepada mereka….raja raja di arab saja tidak ada yang berani mengaku ngaku sebagai habib. Di Indonesia mereka berani mengaku ngaku sebagai keturunan nabi……

ada komentar bagus :

Assegaf,alzufri,alatas,alayidrus mereka habib palsu.tidak ada surat jalan.DNA mereka juga saling berlainan padahal ngakunya saudara.  mereka menghipnotis orang orang yang berada di sekitarnya agar menganggap mereka sebagai habib sahih dan keturunan nabi,ada darah  padahal banyak sekali ahli ahli agama,tapi lantaran mereka tidak bejad maka mereka tidak mengaku ngaku sebagai habib dan keturunan nabi ?!

TIDAK ADA SATUPUN MAHKLUQ DI BUMI LEPAS DARI SYARIAT SIAPAPUN YANG BERMAKSIAT AKAN DI BERI HUKUMAN YANG SETIMPAL

HABIB HABIB DI INDONESIA BUKAN AHLU BAIT TAPI PENIPU ULUNG HANYA MENCARI UNTUNG DUNIA DARI HASIL TEPU MENEPU


Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam pernah mengatakan, “Seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri tentu akan aku potong tangannya.” Saat itu telah terjadi pencurian oleh salah seorang wanita bangsawan dari kabilah Bani Makhzum, ia telah diproses secara hukum dan ia mesti mendapatkan hukuman potong tangan. Keluarga wanita tersebut merasa keberatan. Bagaimana mungkin seorang wanita dari keluarga bangsawan harus dipotong tangannya karena mencuri. Maka mereka meminta sahabat Usamah bin Zaid Radyiallaahu ‘anhu, sebagai orang yang sangat disayangi Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam untuk memintakan maaf, dengan kata lain, mengurungkan hukum potong tangan tersebut. Beliau pun marah dan mengucapkan, “Yang menghancurkan umat sebelum kalian adalah bila yang mencuri di antara mereka adalah bangsawan, mereka biarkan (kebal hukum), dan bila yang mencuri orang lemah mereka tegakkan hukum padanya” lalu mengucapkan ucapan tersebut di atas. Wanita itu pun akhirnya mengambil pelajaran dari pemotongan tangan tersebut dan semakin memperbaiki ketaatannya. [Sahih HR An Nasai. Lihat Sahih Sunan Nasa’i]

SADIS GAN SI MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA TINGKATANNYA SUDAH SETARA DENGAN NABI IBRAHIM ALAIHI WA SALAM
LIHATLAH KOMENTAR FUNBOY-NYE
Muhammadbin'abdurrohim Binthabanbinthahar Ghofarollohulahum Amien Habibana munzir adalah kekasih Allah ,,

Dia menyeru ummat utk mncintai Allah dan rosulullah ,,
Dan kalian yg memusuhi kekasih Allah adlah musuh Allah ,,
Kalian akan kekal dlm api neraka ,,
krn kalian adlah musuh Allah yg memecah belah prsaudaraan ummat muhammad ,,
Semoga Allah mmberikan hidayah kpd kalian,,aamiin.

SEKARANG SI MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA UDE JADI NABI ???

BEARTI COCOK DUNK SI MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA ALAIHI WA SALAM ???


SERIUS BENERAN ???..............atau laknatulloh alaihi ???
ALLAHUL MUSTA'AAN. 


ASWAJA menginginkan kami menghapuskan rujukan kami kepada SYAIKH MUHAMMAD ABDUL WAHAB rohimahulloh

by membongkar kesesatan Habib munzir

bismillah

mode on : bahasa hikmah

jika ASWAJA menginginkan kami menghapuskan rujukan kami kepada SYAIKH MUHAMMAD ABDUL WAHAB rohimahulloh

tafadhol silahkan saja tidak bergeser toriqoh dakwah kami kepada salafiyyah sedikitpun tanpa beliau

maka kami cukupkan AL QURAN dan hadits dan para salaf lainnya kami jadikan rujukan

MASI BANYAK YANG SALAF LAIN yang lebih TSABIT seperti syaikhul islam ibnu taimiyah rohimahulloh dll

jika ASWAJA menginginkan kami menghapuskan rujukan kami kepada SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYAH rohimahulloh

tafadhol silahkan saja tidak bergeser toriqoh dakwah kami kepada salafiyyah sedikitpun tanpa beliau

maka kami cukupkan AL QURAN dan hadits dan para salaf lainnya kami jadi rujukan

MASI BANYAK YANG SALAF LAIN yang lebih TSABIT seperti IMAM AHMAD rohimahulloh dll

lalu apa yang mereka inginkan dari LAQOB WAHABI setelah kami hapus sebagian mereka tuduhkan kepada kami WAHABI ? ? ?

setelah kami jelaskan bahwa TARIQOH dakwah kami tidak akan terputus sampai ke rosululloh shalallohu alaihi wa salam

KALIAN TAHU APA YANG SESUNGGUHNYA ASWAJA INGINKAN DARI KAMI ???

TERPUTUSNYA RUJUKAN KAMI DARI KITABULLOH AL QURAN DAN ASSUNNAH

BERPALING DARI TARIQOH DAKWAH ROSULULLOH SHALALLOHU ALAIHI WA SALAM

DAN MENEMPUH TARIQOH DAKWAH BID'AH MUNKAR SEPERTI ASWAJA YANG BANYAK BERTENTANGAN DARI KITABULLOH DAN AQIDAH SALAF ASHABUL HAHDITS ! ! !

TUNTAS...........selesai

ASWAJA terbagi 2 semuanya mengarah ke kufuran


by membongkat kesesatan Habib Munzir

ASWAJA terbagi 2 semuanya mengarah ke kufuran

1. ASWAJA persi dajjal habib mitos pengkultusan atas nama ahlu bait

Ini hanya tipudaya semuanya di arahkan ke IRAN tempat asalnya mereka MAJUSI PERSIA

Tujuannya mereka hanya melestarikan budaya jahiliyah persia

Mereka pura pura anti zionis padahal mereka berhubungan dgn zionisme

2. ASWAJA Persi kyai NU mitos pengkultusan pada kyai

Tujuannya tdk bukan hanya untuk melestarikan budaya musyrik jahiliyah jawa

Mereka menuduh salafy keturunan jawa antek antek zionis

Padahal GUS DUR manusia yg di anggap DEWA oleh aswaja jelas sekali punya hubungan erat dgn zionisme apalagi said agil dll

Jadi kesimpulan

Aswaja persia dan aswaja jawa bersatu padu menyerang agama islam agama yg asalnya dari org arab

Menampilkan kebencian kpd arab padahal sebenarnya mereka benci agama islam

***

HABIB MUNZIR 'GAK PUNYA DALIL' UNTUK SALAH SATU AMALIAH BID'AHNYA

Habib Munzir Al Musawa yang dikenal sebagai salah seorang habaib pendiri Majelis Rasulullah ini pernah ditanya oleh salah seorang jamaahnya mengenai dalil bacaan bilal pada saat sedang istirahat di antara shalat tarawih pada setiap 2 rakaat. Seperti inilah jawaban beliau;

"para ulama salaf menjadikan setiap 4 rakaat agar muadzin/bilal menyerukan nama Rasul saw dan khulafa'urrasyidin, karena di masa itu para khulafa'urrasyidin dicaci maki di mimbar mimbar, dan hingga kini pada madzhab syafii khususnya hal itu dilanjutkan hingga kini, dan hal itu bukan hal yg mungkar namun kebiasaan yg baik, dan setiap dua rakaat diselingi dg dzikir bilal dijawab oleh jamaah, tiada lain mengisi waktu istirahat sebagaimana disunnahkan, daripada hanya diam saja.

tidak teriwayatkan atau sudah tak ada riwayat menyebutkan secara shahih apa yg dibaca Rasul saw saat antara tiap dua rakaat. karena tarawih berjamaah sudah dibubarkan oleh Rasul saw di masa beliau saw, lalu tidak dilakukan di masa Khalifah abubakar shiddiq ra, dan baru dimulai kembali dimasa khalifah Umar ra, diteruskan oleh khalifah utsman ra dan Ali kw dan hingga kini oleh seluruh madzhab"

dikutip dari website resmi Majelis Rasulullah yang bisa saudara baca sendiri dalam link berikut --> http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=26491&catid=8

Mengomentari apa yang dikatakan oleh Habib atas salah satu pertanyaan jamaahnya di atas, maka saya yang ilmu agamanya sedikit saja bisa tahu bahwa hal yang dikerjakan (bacaan bilal) adalah bathil dan merupakan bid'ah yang tidak berdasar sama sekali. Bagaimana bisa kita mengamalkan sesuatu yang tidak teriwayatkan atau sudah tak ada riwayat menyebutkan secara shahih apa yg dibaca Rasul saw saat antara tiap dua rakaat. Semua masalah agama terkait ibadah harus didasarkan pada suatu riwayat, dalil, atau nash-nash shahih dari Qur'an dan Sunnah.

و حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ وَعَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ جَمِيعًا عَنْ أَبِي عَامِرٍ قَالَ عَبْدٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جَعْفَرٍ الزُّهْرِيُّ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ قَالَ سَأَلْتُ الْقَاسِمَ بْنَ مُحَمَّدٍ عَنْ رَجُلٍ لَهُ ثَلَاثَةُ مَسَاكِنَ فَأَوْصَى بِثُلُثِ كُلِّ مَسْكَنٍ مِنْهَا قَالَ يُجْمَعُ ذَلِكَ كُلُّهُ فِي مَسْكَنٍ وَاحِدٍ ثُمَّ قَالَ أَخْبَرَتْنِي عَائِشَةُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

Dan telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim dan Abd bin Humaid semuanya dari Abu Amir. Abd berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Amru telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Ja'far Az Zuhri dari Sa'd bin Ibrahim dia berkata; aku bertanya kepada Al Qasim bin Muhammad tentang seseorang yang memilki tiga tempat tinggal, lalu dia mewasiatkan sepertiga dari setiap satu tempat tinggal." Sa'd melanjutkan, "Kemudian dia mengumpulkannya menjadi satu." Al Qasim menjawab, " Aisyah radhiyallahu 'anhuma telah mengabarkan kepadaku bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Barangsiapa mengamalkan suatu perkara yang tidak kami perintahkan, maka ia tertolak." (HR. Muslim No. 3243)

Karena perkara bacaan bilal merupakan sebuah amal ibadah, maka harus ada dalil yang menunjukkan bahwasannya hal tersebut berdasarkan apa yang Rasulullah Shalallahu 'alahi wa sallam lakukan. Jika tak terbukti bahwa beliau melakukannya, maka semua perbuatan itu tertolak dalam agama. Mengapa juga kita harus melakukan hal-hal yang jelas-jelas ditolak dan tak bisa dijadikan dasar?! Bukankah kita disuruh meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat?!

Dari Abu Hurairah radhiyallâhu'anhu, dia berkata: “Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda, “Di antara (tanda) kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya". (Hadits hasan. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi No. 2371, Ibnu Majah No. 3976, Ibnu Hibban No. 229, Ibnu Abid-Dunya dalam kitab ash-Shamtu (no. 108) dari Sahabat Abu Hurairah. Diriwayatkan juga oleh: Abu Nu’aim dalam Hilyatul-Auliyâ‘ (VIII/273-274, no. 12181), Ahmad (I/201), ath-Thabrani dalam Mu’jamul-Kabîr (no. 2886) dari Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Syawahid hadits ini dari Abu Bakar, Husain bin Ali, dan Zaid bin Tsabit. Yang diriwayatkan oleh para imam ahli hadits. Hadits Abu Hurairah di atas dishahîhkan oleh Syaikh al-Albani dalam at- Ta’lîqâtul-Hisân ‘ala Shahîh Ibni Hibban, no. 229).

Lalu jika memang beliau dan para jamaahnya mengaku mencintai Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam, mengapa beliau berbuat demikian (bid'ah) yang tidak ada sunnahnya sama sekali?! Apalagi beliau juga berkata, "para ulama salaf menjadikan setiap 4 rakaat agar muadzin/bilal menyerukan nama Rasul saw dan khulafa'urrasyidin, karena di masa itu para khulafa'urrasyidin dicaci maki di mimbar mimbar, dan hingga kini pada madzhab syafii khususnya hal itu dilanjutkan hingga kini, dan hal itu bukan hal yg mungkar namun kebiasaan yg baik, dan setiap dua rakaat diselingi dg dzikir bilal dijawab oleh jamaah, tiada lain mengisi waktu istirahat sebagaimana disunnahkan, daripada hanya diam saja." Coba bandingkan dengan pernyataan bahwa dalil atau riwayat yang menyatakannya sudah tidak ada, artinya kemungkinan besar adalah;

1. Riwayat tersebut memang tidak pernah ada. Maka para salafus shalih malah justru tidak akan pernah mengerjakan amal ibadah yang tak ada keterangan atau riwayatnya dalam Qur'an dan Sunnah. Wajar saja bila al Habib berkata sudah hilang dan sebagainya, karena mungkin riwayat yang sebenarnya tak pernah ada!

2. Lalu jika tak ada riwayatnya atau sudah tidak pernah ditemukan kembali (hilang), lantas bacaan-bacaan bilal tersebut berasal dari mana? Apakah tidak sesat membuat perkara-perkara baru dalam agama (bid'ah)? Na'udzubillah...

3. Jika pun memang dulu pernah ada riwayatnya, maka para salaf akan lebih dahulu melakukannya bukan para khalaf (umat zaman sekarang). Tak ada bukti para salaf melakukannya, ini sebuah dusta atas nama mereka. Innalillahi wa inna ilahi raji'un...

4. Beliau juga mengatakan bahwa, "karena tarawih berjamaah sudah dibubarkan oleh Rasul saw di masa beliau saw" Hal tersebut walaupun sudah tak lagi dikerjakan lagi oleh Rasulullah, seharusnya masih memiliki dalil yang tetap akan ada yang meriwayatkannya, sekalipun sudah di-mansukh-kan (dihapuskan) hukumnya. Tidak bisa jadi alasan sesuatu yang sudah tidak pernah dikerjakan lagi oleh Nabiullah Muhammad ibn Abdullah Shallallahu 'alaihi wa 'ala alihi wa sallam, lalu riwayat yang menceritakannya pun pudar atau hilang (sengaja dihilangkan). Contohnya saja dalil tentang Rasulullah yang sudah tidak lagi mengerjakan shalat tarawih secara berjamaah di akhir-akhir masa hidup beliau. Kendatipun tarawih sudah 'dibubarkan olah Rasul' - sebagaimana kata Habib Munzir - tetap saja ada riwayat shahih yang menceritakan tentang awal mulanya shalat tarawih atau yang juga biasa disebut sebagai qiyamu Ramadhan ini. Riwayat ini tidak turut hilang walau pun shalatnya sendiri "tidak dilakukan di masa Khalifah abubakar shiddiq ra, dan baru dimulai kembali di masa khalifah Umar ra, diteruskan oleh khalifah utsman ra dan Ali kw dan hingga kini oleh seluruh madzhab."

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَخْبَرَتْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ لَيْلَةً مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ فَصَلَّى فِي الْمَسْجِدِ وَصَلَّى رِجَالٌ بِصَلَاتِهِ فَأَصْبَحَ النَّاسُ فَتَحَدَّثُوا فَاجْتَمَعَ أَكْثَرُ مِنْهُمْ فَصَلَّى فَصَلَّوْا مَعَهُ فَأَصْبَحَ النَّاسُ فَتَحَدَّثُوا فَكَثُرَ أَهْلُ الْمَسْجِدِ مِنْ اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ فَخَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى فَصَلَّوْا بِصَلَاتِهِ فَلَمَّا كَانَتْ اللَّيْلَةُ الرَّابِعَةُ عَجَزَ الْمَسْجِدُ عَنْ أَهْلِهِ حَتَّى خَرَجَ لِصَلَاةِ الصُّبْحِ فَلَمَّا قَضَى الْفَجْرَ أَقْبَلَ عَلَى النَّاسِ فَتَشَهَّدَ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّهُ لَمْ يَخْفَ عَلَيَّ مَكَانُكُمْ وَلَكِنِّي خَشِيتُ أَنْ تُفْتَرَضَ عَلَيْكُمْ فَتَعْجِزُوا عَنْهَا فَتُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْأَمْرُ عَلَى ذَلِكَ

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepada saya 'Urwah bahwa A'isyah radhiallahu 'anha mengabarkannya bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pada suatu malam (di bulan Ramadhan) keluar kamar di tengah malam untuk melaksanakan shalat di masjid. Maka orang-orang kemudian ikut shalat mengikuti shalat beliau. Pada waktu paginya orang-orang membicarakan kejadian tersebut sehingga pada malam berikutnya orang-orang yang berkumpul bertambah banyak lalu ikut shalat dengan beliau. Pada waktu paginya orang-orang kembali membicarakan kejadian tersebut. kemudian pada malam yang ketiga orang-orang yang hadir di masjid semakin bertambah banyak lagi lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam keluar untuk shalat dan mereka ikut shalat bersama beliau. kemudian pada malam yang keempat, masjid sudah penuh dengan jama'ah hingga akhirnya beliau keluar hanya untuk shalat Shubuh. Setelah beliau selesai shalat Fajar, beliau menghadap kepada orang banyak kemudian beliau membaca syahadat lalu bersabda, "Amma ba'du, Sesungguhnya aku bukannya tidak tahu keberadaan kalian (semalam). Akan tetapi aku takut nanti menjadi diwajibkan atas kalian sehingga kalian menjadi keberatan karenanya." kemudian setelah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam meninggal dunia, tradisi shalat (tarawih) secara berjamaah terus berlangsung seperti itu. (HR. Bukhari No. 1873)

Beliau mengatakan, "setiap dua rakaat diselingi dg dzikir bilal dijawab oleh jamaah, tiada lain mengisi waktu istirahat sebagaimana disunnahkan, daripada hanya diam saja." Hanya dengan dalil daripada diam saja inilah beliau mengatakan sebagaimana disunnahkan. Jika memang disunnahkan atau berasal dari sunnah, maka tentu harus disertai dengan riwayat yang menjelaskannya.

Dapat disimpulkan bahwasannya beliau (Habib Munzir) tidak mampu menemukan alasan atau dalil yang shahih berkaitan dengan bacaan bilal tersebut. Maka hal tersebut dengan jelas mengisyaratkan bahwa bacaan-bacaan bilal yang dibaca di antara dua rakaat istirahat pada saat tarawih tak memiliki landasan syar'i dan bersifat bid'i (bid'ah). Sehingga tidak patut bagi seorang Muslim mengamalkan perbuatan tersebut, karena percuma saja - akan ditolak!

Wallahu A'lam Bish-Shawab…

Oleh : Abdullah ibnu Abi Abdillah

Kesimpulan ana : Habib Munzir telah berdusta atas nama Rasulullah Shallallahu 'alayhi wa Sallam, Khulafaur Rasyidin, Imam Syafi'i rahimahullah... Maka tidak pantas untuk dijadikan guru, SELAMATKAN AQIDAH ANDA DARI TIPU DAYANYA !!!







Opig Alfadani Hb MUnzir : mengenai Syeikh Moqbel adalah pimpinan Wahabi radikal di Yaman, pusat pergerakannya di Sha'dah, tidak jauh dari San'a, dan kota Sha'dah adalah tempat perdagangan senjata terlengkap dan terbebas di Yaman,

Syeikh Moqbel sudah wafat, terkena kangker lidah, berobat ke amerika, wafat disana,.

========================================

pendusta kadzab ! ! ! "

Syeikh Moqbel sudah wafat, terkena kangker lidah, berobat ke amerika, wafat disana,. "

nih orang SYIAH ! ! !

TUDUHANNYA SAMA PERSIS DENGAN ORANG ORANG SYIAH DI YAMAN

SI DAJJAL HABIB MUNDZIR LAKNATULLOH KETURUNAN DAJJAL DARI IRAN ! ! !


MAO AJE LO PADE DI BEGOIN CONGOR HABIB KAMPRET SYIAH MUNDZIR MUSAWA ! ! !


Allahul musta'an.


BENARKAH ASWAJA PENGIKUT IMAM ABUL HASAN AL ASY'ARI ???



by membongkar kesesatan Habib Munzir

bismillaah,

Imam Abul Hasan Al-’Asy’ari rahimahullah [lahir tahun 260 H dan wafat pada tahun 324 H].
Beliau berkata dalam kitabnya Risaalah ila Ahli Ats-Tsagr: Ijmak kesembilan :
Dan mereka (para salaf) berkonsensus (ijmak) … bahwasanya Allah ta’aala di atas langit, diatas arsyNya bukan di bumi. Hal ini telah ditunjukan oleh firman Allah,


أَأَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يَخْسِفَ بِكُمُ الأرْضَ

Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu (QS Al-Mulk : 16).

Dan Allah berfirman


إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ

kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya (QS Faathir : 10).

Dan Allah berfirman


الرَّحْمنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوى

“(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang ber-istiwa di atas Arasy.” (QS. Thâhâ;5).
Dan bukanlah istiwaa’nya di atas arsy maknanya istiilaa’ (menguasai) sebagaimana yang dikatakan oleh qodariah (Mu’tazilah-pent), karena Allah Azza wa Jalla selalu menguasai segala sesuatu. Dan Allah mengetahui yang tersembunyi dan yang lebih samar dari yang tersembunyi, tidak ada sesuatupun di langit maupun di bumi yang tersembunyi bagi Allah, hingga seakan-akan Allah senantiasa hadir bersama segala sesuatu. 

Hal ini telah ditunjukan oleh Allah Azza wa Jalla dengan firmanNya,


وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ

Dia bersama kamu dimana saja kamu berada (QS Al-Hadiid : 4).
Para ahlul ilmi menafsirkan hal ini dengan ta’wil yaitu bahwasanya ilmu Allah meliputi mereka di mana saja mereka berada” [Risaalah ilaa Ahli Ats-Tsagr 231-234].

Al-Imam Abul-Hasan Al-Asy’ariy malah bersaksi bahwa ciri ahlussunnah adalah sebagai berikut: “Berkata Ahlussunnah dan Ashhab al-Hadits: “Dia bukan jisim, tidak menyerupai apapun, Dia ada di atas Arsy seperti yang Dia kabarkan (Thaha: 5). Kita tidak melancangi Allah dalam ucapan, tetapi kita katakan: istawa tanpa kaif. Dia adalah Nur (pemberi cahaya) sebagaimana firmann-Nya (an-Nur: 35), Dia memiliki wajah sebagaimana firman-Nya (al-Rahman: 27), Dia memiliki Yadain (dua tangan) sebagaimana firman-Nya (Shad: 75), dia memiliki dua ‘ain (mata) sebagaimana firmanNya (al-Qamar: 14), Dia akan datang pada hari kiamat Dia dan para malaikat-Nya sebagaiman firman-Nya (al-Fajr: 22), dia turun ke langit terendah sebagaimana dalam hadits. Mereka tidak mengatakan apapun kecuali apa yang mereka dapatkan dalam al-Qur`an atau yang datang keterangannya dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.” [Al Maqalat: 136].

Al-Imam Abul-Hasan Al-Asy’ariy rahimahullah berkomentar tentang ‘aqidah Jahmiyyah yang satu ini dengan perkataannya :


وقد قال قائلون من المعتزلة والجهمية والحرورية : إن معنى استوى إستولى وملك وقهر، وأنه تعالى في كل مكان، وجحدوا أن يكون على عرشه، كما قال أهل الحق، وذهبوا في الإستواء إلى القدرة، فلو كان كما قالوا كان لا فرق بين العرش وبين الأرض السابعة لأنه قادر على كل شيء، والأرض شيء، فالله قادر عليها وعلى الحشوش.
وكذا لو كان مستويا على العرش بمعنى الإستيلاء، لجاز أن يقال : هو مستو على الأشياء كلها ولم يجز عند أحد من المسلمين أن يقول : إن الله مستو على الأخلية والحشوش، فبطل أن يكون الإستواء [على العرش] : الإستيلاء.

“Dan telah berkata orang-orang dari kalangan Mu’tazillah, Jahmiyyah, dan Haruriyyah (Khawarij) : ‘Sesungguhnya makna istiwaa’ adalah menguasai (istilaa’), memiliki, dan mengalahkan. Allah ta’ala berada di setiap tempat’. Mereka mengingkari keberadaan Allah di atas ‘Arsy-Nya, sebagaimana yang dikatakan oleh Ahlul-Haq (Ahlus-Sunnah). Mereka (Mu’tazillah, Jahmiyyah, dan Haruriyyah) memalingkan (mena’wilkan) makna istiwaa’ kepada kekuasaan/kemampuan (al-qudrah). Jika saja hal itu seperti yang mereka katakan, maka tidak akan ada bedanya antara ‘Arsy dan bumi yang tujuh, karena Allah berkuasa atas segala sesuatu. Bumi adalah sesuatu, dimana Allah berkuasa atasnya dan atas rerumputan.


Begitu juga apabila istiwaa’ di atas ‘Arsy itu bermakna menguasai (istilaa’), maka akan berkonsekuensi untuk membolehkan perkataan : ‘Allah ber-istiwaa’ di atas segala sesuatu’. Namun tidak ada seorang pun dari kaum muslimin yang membolehkan untuk berkata : ‘Sesungguhnya Allah ber-istiwaa’ di tanah-tanah kosong dan rerumputan’. Oleh karena itu, terbuktilah kebathilan perkataan bahwa makna istiwaa’ (di atas ‘Arsy) adalah istilaa’ (menguasai)” [selengkapnya, silakan lihat Al-Ibaanah, hal. 34-37 – melalui perantaraan Mukhtashar Al-‘Ulluw lidz-Dzahabiy oleh Al-Albaaniy, hal. 239; Al-Maktab Al-Islamiy, Cet. 1/1401 H].

Al Imam Abul Hasan Al-Asy’ari berkata dalam Al-Ibanah fi Ushul Diyanah hal. 69-76 : “Dan kita melihat seluruh kaum muslimin apabila mereka berdoa, mereka mengangkat tangannya ke arah langit, karena memang Allah tinggi di atas arsy dan arsy di atas langit. Seandainya Allah tidak berada di atas arsy, tentu mereka tidak akan mengangkat tangannya ke arah arsy.”



»̶♧☀♧«̶

ASY’ARIYAH ( mazhab Asy’ari atau ASWAJA)
[ Tidak termasuk Ahlus Sunnah Wal Jama'ah ]


Ada TIGA FASE keyakinan yang al-Imam Abul Hasan al-Asy’ari lalui, yaitu :

»̶>❥Fase pertama bersama Mu’tazilah,
»̶>❥Fase kedua bersama Kullabiyah,
»̶>❥Dan TERAKHIR bersama Salafiyah Ahlus Sunnah wal Jamaah setelah mendapatkan hidayah dari ar-Rahman.

ADAPUN,
Asy’ariyah / Mazhab Asy’ari / ASWAJA, tiada lain adalah KELANJUTAN DARI mazhab KULLABIYAH, yang TELAH DITINGGALKAN oleh al-Imam Abul Hasan al-Asy’ari sendiri.

Bahkan, dengan tegas Beliau menyatakan bahwa beliau berada di atas jalan Rasulullah dan as-salafush shalih, sejalan dengan al-Imam Ahmad bin Muhammad bin Hanbal , dan menyelisihi siapa saja yang berseberangan dengan beliau [7].

Rujukan :
Napak Tilas Perjalanan Hidup al-Imam Abul Hasan Al-asy’ari
(ditulis oleh: Al-Ustadz Ruwaifi bin Sulaimi, Lc.)
http://asysyariah.com/napak-tilas-perjalanan-hidup-al-imam-abul-hasan-al-asyari.html


♧♥♧♧♥♧♧♥♧

Ulama yang menyatakan bahwa Asy’ariyah (ASWAJA_pen), BUKAN AHLUS SUNNAH

1. Al-Imam Ahmad bin Hambal rahimahullahu

Ibnu Khuzaimah rahimahullahu ditanya oleh Abu Ali Ats-Tsaqafi: “Apa yang kau ingkari, wahai ustadz, dari madzhab kami supaya kami bisa rujuk darinya?”

Ibnu Khuzaimah berkata: “Karena kalian condong kepada pemahaman Kullabiyah. Ahmad bin Hanbal termasuk orang yang paling keras terhadap Abdullah bin Said bin Kullab dan teman-temannya, seperti Harits serta lainnya.”
Perlu diketahui bahwa Kullabiyah adalah masyayikh (guru/pembesar) Asy’ariyah.

Ibnu Taimiyah rahimahullahu berkata: “Kullabiyah adalah guru-guru orang Asy’ariyah….”(Kitab Istiqamah)

2. Ibnu Qudamah rahimahullahu

Beliau rahimahullahu berkata: “Kami tidak mengetahui ada kelompok ahlul bid’ah yang menyembunyikan pemikiran-pemikirannya dan tidak berani menampakkannya, selain zanadiqah (kaum zindiq, orang-orang yang menyembunyikan kekafiran dan menampakkan keimanan, red.) dan Asy’ariyah.”

3. Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin rahimahullahu
Beliau berkata: “Asya’irah dan Maturidiyah serta yang semisal mereka, bukanlah Ahlus Sunnah wal Jamaah.”

4. Syaikh Shalih Al-Fauzan pernah ditanya: “Apakah Asy’ariyah dan Maturidiyah termasuk Ahlus Sunnah?”

Beliau menjawab: “Mereka tidak teranggap sebagai Ahlus Sunnah. Tidak ada seorang pun yang memasukkan mereka ke dalam Ahlus Sunnah wal Jamaah. Mereka memang menamakan diri mereka termasuk Ahlus Sunnah, namun hakikatnya mereka bukanlah Ahlus Sunnah.”
(Lihat Takidat Musallamat Salafiyah hal. 19-30)

Rujukan :
Sufi Adalah Pengikut Firqah Asy'ariah
Ditulis Oleh Al-Ustadz Abu Abdillah Abdurrahman Mubarak
http://ibnulqoyyim.com/content/view/198/1/


♧♥♧♧♥♧♧♥♧

Dalam daurah Syar'iyyah Fi Masail Aqa'idiyyah Wal Manhajiyyah di Surabaya, dua tahun yang lalu, Syaikh Salim ditanya: Apakah Al Asy'ariyyah termasuk Ahlu Sunnah Wal Jama'ah? Beliau menjawab dengan tegas:
"Al Asy'ariyyah tidak termasuk Ahlu Sunnah Wal Jama'ah."

Dinukil dr :
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 06/Tahun VIII/1425H/2004M Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km. 8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 08121533647, 08157579296]
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=2019816777547&set=a.1763822417848.2091836.1307751853&type=3


________
Footnote :

[7] Perlu diketahui, mazhab Asy’ari atau ASWAJA atau Kullabiyah, semuanya berseberangan dengan prinsip yang diyakini oleh al-Imam Ahmad bin Muhammad bin Hanbal . Dengan demikian, berseberangan pula dengan prinsip yang diyakini oleh al-Imam Abul Hasan al-Asy’ari . Tajuddin as-Subki —seorang tokoh mazhab Syafi’i—berkata, “Abul Hasan al-Asy’ari adalah tokoh besar Ahlus Sunnah setelah al-Imam Ahmad bin Hanbal. Akidah beliau adalah akidah al-Imam Ahmad , tiada keraguan dan kebimbangan padanya. Inilah yang ditegaskan berkali-kali oleh Abul Hasan al-Asy’ari dalam beberapa karya tulis beliau.” (Thabaqat asy-Syafi’iyyah al-Kubra 4/236)


======
Catatan :

1> Apa itu madzab Kullabiyah ?
(lihat di https://www.facebook.com/photo.php?fbid=3281685483476&set=a.1653325175486.2085068.1307751853&type=3&permPage=1)

2> Apa itu Mu'tazilah ?
http://abul-jauzaa.blogspot.com/2009/03/ragam-pemikiran-mutazilah.html





SIAPAKAH ASWAJA ?

ASWAJA adalah mereka2 yg menyandarkan pemahaman mereka kepada tokoh yang mereka anggap sebagai pencetus faham mereka ini yaitu Abu Al Hasan Asy 'ariy dan Al Maturidi. Mereka sebenarnya boleh jadi faham dengan dalil2 AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH, namun mereka memahaminya dengan sudut faham yang lain, dengan pemahaman yang berbeda, dimana mereka menganggap dan meyakini adanya bid'ah hasanah. Oleh sebab itu mereka banyak mengamalkan hal2 (bid'ah hasanah) yang menurut mereka tidak ada dalil larangannya, seperti tahlilan, yasinan, maulidan, ngalap berkah, sholawatan, niat sholat pake usholli dan lain2 banyak sekali ragamnya.
Mereka juga berkeyakinan bahwa Allah bukan diatas Arasy, namun bagi mereka Allah adalah ada pada segala tempat tanpa arah.

Tanya :
Siapakah Abu Al Hasan Asy 'ariy dan Al Maturidi ?

Jawab :
Mereka adalah tokoh idola kaum Asy 'ariyyah (NU)

ASY'ARIYAH, MATURIDIYAH DAN ISTILAH AHLUS SUNNAH.

Asy'ariyah dan Maturidhiyah banyak menggunakan istilah Ahlus Sunnah wal Jama'ah ini, dan di kalangan mereka kebanyakan mengatakan bahwa madzhab salaf "Ahlus Sunnah wa Jama'ah" adalah apa yang dikatakan oleh Abul Hasan Al-Asy'ari dan Abu Manshur Al-Maturidi. Sebagian dari mereka mengatakan Ahlus Sunnah wal Jama'ah itu As'ariyah, Maturidiyah dan Madzhab Salaf.

Az-Zubaidi mengatakan : "Jika dikatakan Ahlus Sunnah, maka yang dimaksud dengan mereka itu adalah Asy'ariyah dan Maturidiyah".[14]

Penulis Ar-Raudhatul Bahiyyah mengatakan :"Ketahuilah bahwa pokok semua aqaid Ahlus Sunnah wal Jama'ah atas dasar ucapan dua kutub, yakni Abul Hasan Al-Asy'ari dan Imam Abu Manshur Al-Maturidi". [15]

Al-Ayji mengatakan :"Adapun Al-Firqotun Najiyah yang terpilih adalah orang-orang yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berkata tentang mereka : "Mereka itu adalah orang-orang yang berada di atas apa yang Aku dan para shahabatku berada diatasnya". Mereka itu adalah Asy'ariyah dan Salaf dari kalangan Ahli Hadits dan Ahlus Sunnah wal Jama'ah".[16]

Hasan Ayyub mengatakan : "Ahlus Sunnah adalah Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansyur Al-Maturidi dan orang-orang yang mengikuti jalan mereka berdua. Mereka berjalan di atas petunjuk Salafus Shalih dalam memahami aqaid". [17]

Pada umumnya mereka mengatakan aqidah Asy'ariyah dan Maturidiyah berdasarkan madzhab Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Disini tidak bermaksud mempermasalahkan pengakuan bathil ini. Tetapi hendak menyebutkan dua kesimpulan dalam masalah ini :

[1] Bahwa pemakaian istilah ini oleh pengikut Asy'ariyah dan Maturidiyah dan orang-orang yang terpengaruh oleh mereka sedikitpun tidak dapat merubah hakikat kebid'ahan dan kesesatan mereka dari Manhaj Salafus Shalih dalam banyak sebab.

[2] Bahwa penggunaan mereka terhadap istilah ini tidak menghalangi kita untuk menggunakan dan menamakan diri dengan istilah ini menurut syar'i dan yang digunakan oleh para Ulama Salaf. Tidak ada aib dan cercaan bagi yang menggunakan istilah ini. Sedangkan yang diaibkan adalah jika bertentangan dengan i'tiqad dan madzhab Salafus Shalih dalam pokok (ushul) apapun.

[Disalin dari majalah As-Sunnah edisi 10/I/1415-1994 hal.29-32, terjemahan dari majalah Al-Bayan No. 78 Shafar 1415H/Juli 1994 oleh Ibrahim Said].

•.¸≈≈¸.•
Footnote :
[14] Ittihafus Sadatil Muttaqin 2:6
[15] Ar-Raudlatul Bahiyyah oleh Abi Udibah hal.3
[16] Al-Mawaqif hal. 429].
[17] Lihat : Tabsithul Aqaidil Islamiyah, hal. 299 At-Tabshut fi Ushulid Din, hal. 153, At-Tamhid oleh An-nasafi hal.2, Al-Farqu Bainal Firaq, hal. 323, I'tiqadat Firaqil Muslimin idal Musyrikin, hal. 150


***


Kullabiyah, Pendahulu Asy’ariyah


(ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak)

Siapakah Kullabiyah?

Kullabiyah adalah orang-orang yang menisbahkan diri kepada Abdullah bin Said bin Kullab, masyhur dengan Ibnu Kullab.

Al-Imam adz-Dzahabi berkata, “Dia adalah tokoh ahlul kalam (filsafat) dari Bashrah di zamannya.”

Pemikiran Ibnu Kullab
Ibnu Kullab menafikan sifat-sifat yang berkaitan dengan masyiah dan iradah (kehendak), seperti datang, cinta, benci, dan lain-lain.
Mereka menyatakan bahwa sifat kalam itu seperti sifat ilmu dan qudrah, tidak dengan huruf atau suara dan tidak terbagi. Al-Qur’an adalah hikayat (ungkapan) kalamullah. Dia menyatakan bahwa iman hanyalah ma’rifah dan ikrar dengan lisan. (Lihat Mauqif Ibnu Taimiyah minal Asya’irah)

Murid-Murid Ibnu Kullab
Al-Imam adz-Dzahabi mengisyaratkan, di antara murid Ibnu Kullab adalah Dawud azh-Zhahiri dan Harits al-Muhasibi.


Sikap Ulama Ahlus Sunnah terhadap Kullabiyah
Ibnu Khuzaimah berkata ketika ditanya oleh Abu Ali ats-Tsaqafy, “Apa yang kau ingkari, wahai ustadz, dari mazhab kami supaya kami bisa rujuk darinya?”
Ibnu Khuzaimah berkata, “Karena kalian condong kepada pemahaman Kullabiyah. Ahmad bin Hanbal termasuk orang yang paling keras terhadap Abdullah bin Said bin Kullab dan teman-temannya, seperti Harits dan lainnya.”
Al-Imam Ahmad pernah memerintahkan kaum muslimin untuk mengisolir Harits al-Muhasibi, sehingga tidak ada yang shalat bersama Harits kecuali empat orang.
Ibnu Taimiyah berkata, “Adapun Harits al-Muhasibi dia digolongkan sebagai pengikut Ibnu Kullab. Oleh karena itu, al-Imam Ahmad memerintahkan mengisolirnya, al-Imam Ahmad memang memperingatkan umat dari Ibnu Kullab dan pengikutnya.”
Abu Abdurrahman as-Sulami juga mengecam Kullabiyah.

Hubungan Kullabiyah dengan Asyariyah
Ibnu Taimiyah berkata, “Kullabiyah adalah guru-guru orang Asy’ariyah, karena Abul Hasan al-Asy’ari (keyakinan pada fase kedua _pen) mengikuti jalan Abu Muhammad bin Kullab….” (Kitab Istiqamah)
Dalam Majmu’ Fatawa beliau berkata, “Abul Hasan menempuh jalan Ibnu Kullab dalam masalah keyakinan terhadap sifat Allah….” (Majmu Fatawa, 12/178)

http://asysyariah.com/kullabiyah-pendahulu-asyariyah.html
 



MACAM-MACAM BID'AH
✿ MACAM-MACAM BID'AH

Bid'ah Dalam Ad-Dien (Islam) Ada Dua Macam :

[1] Bid'ah qauliyah 'itiqadiyah :

Bid'ah perkataan yang keluar dari keyakinan, seperti ucapan-ucapan orang Jahmiyah, Mu'tazilah, dan Rafidhah serta semua firqah-firqah (kelompok-kelompok) yang sesat sekaligus keyakinan-keyakinan mereka.

[2] Bid'ah fil ibadah :

Bid'ah dalam ibadah : seperti beribadah kepada Allah dengan apa yang tidak disyari'atkan oleh Allah dan bid'ah dalam ibadah ini ada beberapa bagian yaitu :

a● Bid'ah yang berhubungan dengan pokok-pokok ibadah :
yaitu mengadakan suatu ibadah yang tidak ada dasarnya dalam syari'at Allah Ta'ala, seperti mengerjakan shalat yang tidak disyari'atkan, shiyam yang tidak disyari'atkan, atau mengadakan hari-hari besar yang tidak disyariatkan seperti pesta ulang tahun, kelahiran dan lain sebagainya.

b● Bid'ah yang bentuknya menambah-nambah terhadap ibadah yang disyariatkan, seperti menambah rakaat kelima pada shalat Dhuhur atau shalat Ashar.

c● Bid'ah yang terdapat pada sifat pelaksanaan ibadah.
Yaitu menunaikan ibadah yang sifatnya tidak disyari'atkan seperti membaca dzikir-dzikir yang disyariatkan dengan cara berjama'ah dan suara yang keras. Juga seperti membebani diri (memberatkan diri) dalam ibadah sampai keluar dari batas-batas sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam

d● Bid'ah yang bentuknya menghususkan suatu ibadah yang disari'atkan, tapi tidak dikhususkan oleh syari'at yang ada. Seperti menghususkan hari dan malam nisfu Sya'ban (tanggal 15 bulan Sya'ban) untuk shiyam dan qiyamullail. Memang pada dasarnya shiyam dan qiyamullail itu di syari'atkan, akan tetapi pengkhususannya dengan pembatasan waktu memerlukan suatu dalil.

Dinukil dari :
PENGERTIAN BID'AH MACAM-MACAM BID'AH DAN HUKUM-HUKUMNYA
Oleh Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan
http://almanhaj.or.id/content/439/slash/0

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=2948184306155&set=a.1653325175486.2085068.1307751853&type=3


 Madzhab para pendusta yg mengaku Sunni inilah yg diistilahkan dg Kholaf dalam
kalimat tsb dibawah ini ;

Sebaik-baiknya ikutan adalah
Sunnah para Salaf kita yg sholih

sebiuruk-buruk urusan adalah
Bid'ah para Kholaf

Kholaf = Asya'iroh Kullabiyyah Maturidiyyah Mu'tazilah Falasifah Sufiyyah Jahmiyyah = NU. Isme.

Berbeda dg faham Imam mulia yg bermadzhab Hambali scr tulen dlm hal 'Aqidah; Syari'ah.
Para Kholaf mengaku sbg Aswaja , tapi gado-gado dg sebab;
'Aqidah => Asya'iroh
Fiqh => Syafi'iyyah
keduanya secara dusta diklaim sbg bagian agama mereka,
pdhl:
bainal Masyriq wal Maghrib
bainas Sama'i wal 'Ardh
bainal Laili wan Nahar
perbedaan antara prinsip ;

* Imam Abul Hasan al-Asy'ariy
* Imam Asy-Syafi'i

adalah 2 Imam yg beragama dg 'aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah
sesuai dg pemahaman Salafush sholih rodhiallohu 'anhum ajma'in. Fiqh para Imam yg mulia adalah madzhab Ahli Hadits , karena Imam Ahmad bin Hanbal adalah Imam yg banyak riwayatkan hadits maka madzhab Hanbali masyhur diantara para Imam.
Sebagaimana Madzhab Syafi'i.
Namun madzhab yg sebenarnya, bukan Hanbali-Hanbalian, Syafi'i-Syafi'iyyan semata , pdhl bukan dan bahkan bertentangan total
dg madzhab Imam Syafi'i sebenarnya.
Apalagi menganggap 'Aqidah Imam Abul Hasan Al-Asy'ariy lebih baik dari Imam Syafi'i, hingga Maturidiyyah dan Kullabiyyah itu menurut para Muqollid yg hobby agungkan Qubur dalam beragama ini menganggap bahwasannya lebih benar 'Aqidahnya daripada Imam Syafi'i rohimahulloh.
Allohu Akbar!

Belum lagi Falasifah dan Sufiyyah serta adat istiadat warisan leluhur yg masih berkeyakinan Paganisme di combain dg ritual dg dibubuhi Wiridan dan Dzikiran serta Sholawatan tertentu yg tdk semuanya benar-benar berasal dari Islam(baca : SUNNAH) melainkan hanya sebagian saja, karena ebagian berasal dari Lafazh buatan yg digubah oleh para Tokoh Pembesar mereka, yg mendapatkan lafazh yg terlihat dan terdengar Islami krn dg bahasa Arab itu, hasil dari THIRAQAT semedi dan dg itu dapat wangsit , bukan Petunjuk Kebenaran , jg bukan Wahyu yg diWahyukan dalam Kitab Suci
Al-Qur_an dan diriwayatkan dalam As-Sunnah ash-Shohihah.

Maka disitulah pengatasnamaan para Imam scr zholim dan tdk benar karena dusta atas nama para Imam , lebih keji drpd dusta atas nama Emak Bapak bukan?

Blog Archive