Follow us on:
Der Pulsschlag der europäischen islamischen Generation

bismillaah,

by Al-Akhi Armen Ringgo Sukiro -Hafizhahullah-


Bismillāh..

Frage :


Was ist das Urteil über Muslime, welche Feiertage der Nicht-Muslime feiern, die Allāh nicht genehmigte, wie z.B. Muttertag, Sham al-Nasim (koptisches Osterfest) und Weihnachten?

Antwort:
All diese Tage sind erfundene Feiertage, in denen es einem Muslim nicht erlaubt ist, teilzunehmen oder mitzufeiern!

Im Islam gib es nur zwei ‘Id (Feste):
1) ‘Id-ul-Fitr (Fest des Fastenbrechens)
2) ‘Id-ul-Adha (Opferfest)

So sollte ein Muslim, den Allāh zur Wahrheit geleitet hat, jene welche solch erfundene Feste feiern beraten und sanft belehren. Wenn er diese Tat aufgibt, so wird es gut sein; andernfalls wird er als jemand angesehen, der ständig Bid’ah (Erneuerung) begeht und aufgrund dieser Tat sündigt.

Al-Ladschna ad-Da'ima li-l-Buhuth al-ʿIlmiyya wa-l-Ifta' (Das Ständige Komitee für wissenschaftliche Forschung und Rechtsfragen), Fatwa Nr. 16419

[Quelle (in Englisch): http://alifta.net/Search/ResultDetails.aspx?lang=en&view=result&fatwaNum=true&FatwaNumID=16419&ID=10774&searchScope=7&SearchScopeLevels1&SearchScopeLevels2&highLight=1&SearchType=EXACT&SearchMoesar=false&bookID&LeftVal=0&RightVal=0&simple&SearchCriteria=AnyWord&PagePath&siteSection=1&searchkeyword#firstKeyWordFound]

-------

Silvester ist ein Fest, das offensichtlich mit dem Todestag des katholischen Papstes Silvester zu tun hat.

[Quelle: http://de.wikipedia.org/wiki/Silvester]

Für Muslime hat Silvester keine Bedeutung. Das islamische Kalenderjahr richtet sich nicht nach dem gregorianischen Kalender, sondern nach dem Mond. Es stimmt nicht mit dem Sonnenjahr überein, sondern es verschiebt sich jedes Jahr um 11 Tage nach hinten. Das islamische Mondjahr endet im Monat Dhul-Hidscha. Das neue Jahr beginnt am 1. Muharram. Das Feiern dieses Tages als Neujahrstag entspricht nicht der Sunna, da es dafür keine Belege im Qurān oder der Sunna des Propheten (Allāhs Segen und Friede auf ihm) gibt.

Man sollte auch nicht anderen Muslimen ein "Schönes neues Jahr" wünschen; wird man aber zuerst angesprochen, darf man darauf antworten.

[Sehen Sie (in Englisch): http://www.islam-qa.com/en/ref/21290/new%20year]

-------

Aus der Sunna des Propheten (Allāhs Segen und Friede auf ihm) geht klar hervor, dass es für die Muslime nur zwei Feste im Jahr gibt: Das Opferfest und das Fastenbrechenfest. Alle Feste, die darüber hinausgehen, stellen eine Neuerung in der Religion dar und sind abzulehnen. Dies gilt sowohl für angebliche islamische Feste wie den „Geburtstag des Propheten“ als auch für christliche oder jüdische Feste. Es ist daher weder erlaubt, an Silvesterfeiern teilzunehmen noch dazu zu gratulieren.

Im Übrigen ist Silvester eine Geldverschwendung, da an einem einzigen Tag Tausende von Euro für Feuerwerkskörper ausgegeben werden.

Allāh (Gepriesen sei Er, der Erhabene) sagte im Qurān:

إِنَّ ٱلۡمُبَذِّرِينَ كَانُوٓاْ إِخۡوَٲنَ ٱلشَّيَـٰطِينِ‌ۖ وَكَانَ ٱلشَّيۡطَـٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورً۬ا


„Denn die Verschwender sind Brüder der Satane, und Satan war undankbar gegen seinen Herrn.“
[Der heilige Qurān, Sūrah al-Isrā, Vers 27]

Wallāhu A`lā wa A`lam.

=======

Purbalingga, Indonesien -- 31. Dezember 2012


BAGIAN SATU

Bismillāh..

Tanya :

Bagaimanakah hukumnya kaum muslimin yang mana mereka merayakan hari-hari raya non-Muslim yang Allāh melarang kita daripadanya, seperti Hari Ibu, Syam an-Nasīm (ini adalah nama suatu hari libur nasional di Mesir, yang merujuk kepada hari raya Paskah yang dirayakan oleh kaum Nasrani Ortodoks Koptik di Mesir), dan hari Natal?

Jawab :

Seluruh hari raya tersebut adalah perayaan bid'ah yang tidak diizinkan bagi kaum muslimin untuk ikut serta di dalamnya maupun merayakannya. Dalam Islam hanya ada dua hari raya:
1) Idul Fithri (hari raya "berbuka puasa")
2) Idul Adh-ha (hari raya kurban)
Dengan demikian, seorang muslim yang telah Allāh tunjuki kebenaran hendaknya menasihati dan dengan lemah lembut mengajari mereka yang merayakan hari-hari raya ini. Jika dia meninggalkan perbuatan ini (yakni meninggalkan merayakan hari-hari raya non-Muslim tersebut), maka ini adalah kebaikan; tetapi jika tidak, dia akan dianggap sebagai seseorang yang bersikukuh melakukan bid'ah yang mana dia berdosa karena hal tersebut (karena bersikukuh merayakannya).

Komite Tetap untuk Riset Ilmiah dan Fatwa: Fatwa nomor 16419

[Sumber (dalam bahasa Inggris):

http://alifta.net/Search/ResultDetails.aspx?lang=en&view=result&fatwaNum=true&FatwaNumID=16419&ID=10774&searchScope=7&SearchScopeLevels1&SearchScopeLevels2&highLight=1&SearchType=EXACT&SearchMoesar=false&bookID&LeftVal=0&RightVal=0&simple&SearchCriteria=AnyWord&PagePath&siteSection=1&searchkeyword#firstKeyWordFound]
------

BAGIAN DUA :

Malam-Tahun-Baru (istilah bahasa Jermannya: Silvester) adalah sebuah perayaan yang telah- jelas terkait dengan hari wafatnya Paus Katolik (bernama) Silvester. Malam-Tahun-Baru tidak memiliki makna apapun bagi kaum muslimin. Penanggalan Islam tidaklah didasarkan dari kalender Gregorian (kalender Masehi), tetapi didasarkan atas (pergerakan) bulan. Penanggalan Islam tidak terkait dengan tahun (pergerakan) matahari; penanggalan ini bergeser mundur sebelas hari. Penanggalan-bulan Islam berakhir di bulan Dzulhijjah. Tahun barunya berawal pada 1 Muharram.
Perayaan pada hari ini (yakni pada tanggal 1 Muharram) sebagai Tahun Baru juga bukan bagian dari sunnah, karena tidak terdapat dalil yang menerangkannya dari al-Quran ataupun sunnah Rasulullah (Shallallahu 'alaihi wasallam).
Seseorang hendaknya tidak menngucapkan kepada muslim lainnya "Selamat Tahun Baru"; tetapi jika kita diberi ucapan yang demikian, kita boleh membalas ucapannya.

[Lihat (dalam bahasa Inggris): http://www.islam-qa.com/en/ref/21290/new%20year]


BAGIAN TIGA :

Berdasarkan sunnah Rasulullāh (Shallallāhu 'alaihi wasallam), telah jelas bahwa bagi kamu muslimin hanya terdapat dua hari raya dalam setahun: Idul Adh-ha dan Idul Fithri. Seluruh hari raya selain hari-hari raya ini melambangkan bid'ah dalam agama, dan harus ditolak. Hal ini termasuk juga hari-hari raya yang dianggap islami semacam "Maulid Nabi" sebagaimana pula hari-hari raya Yahudi dan Nasrani. Oleh karena itu, tidak boleh hukumnya menghadiri perayaan Malam-Tahun-Baru maupun mengucapkan selamat atasnya.
Sayangnya lagi, perayaan Malam-Tahun-Baru merupakan ajang penghambur-hamburan harta, yang mana pada hari tersebut ribuan Euro (mata uang regional Eropa) dihabiskan untuk kembang api.
Allāh (Subhanahu wa Ta'ala) berfirman di dalam al- Qurān :

إِنَّ ٱلۡمُبَذِّرِينَ كَانُوٓاْ إِخۡوَٲنَ ٱلشَّيَـٰطِينِ‌ۖ وَكَانَ ٱلشَّيۡطَـٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورً۬ا

Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.
[al-Qurān, Sūrah al-Isrā, ayat 27]

Wallāhu A'lā wa A'lam.

photo by Armen 

RECOMMENDED +100 PAGEs on facebook

Kekhawatiran terhadap banyaknya page-page aneh, yang sering wiri-wiri share nya di wall ana oleh teman-teman, maka ana bermaksud untuk merekomendasikan 100 page yang bisa dijadikan rujukan, yang harapannya tidak ada lagi yang lirik-lirik ke page-page aneh lainnya. (sebenarnya lebih dari jumlah ini, namun ana cukupkan saja share nya di angka 100an)
Ini adalah page-page yang ana like, inshaa' Allah sudah lewat penyeleksian.
Silahkan bagi yang mau menambahkan.

Ingat, syubhat itu samar, sangat sulit dilihat, kecuali bagi yang sudah paham ilmu. Dan, bagi kita-kita ini, sebaiknya cari aman saja, dengan memilih yang benar-benar shahih, dan menyingkirkan yang samar atau bahkan yang ngawur.

1. https://www.facebook.com/pages/KAJIAN-ISLAM-ONLINE/205550952834826?ref=stream
2. https://www.facebook.com/Kajian.Tafsir?ref=stream
3. https://www.facebook.com/fb.kiij?ref=stream
4. https://www.facebook.com/jangan.dekati.zina?ref=stream
5. https://www.facebook.com/tokomuslim?ref=stream
6. https://www.facebook.com/langkahmenujukebahagiaan?ref=stream
7. https://www.facebook.com/pages/Toko-AtTibyan/376789219042920?ref=stream
8. https://www.facebook.com/pages/Cahaya-As-Sunnah/451931938173191?ref=stream
9. https://www.facebook.com/pages/Al-Sirah-al-Nabawiyyah/110739808948187?ref=stream
10. https://www.facebook.com/pages/Majalah-Elfata-Media-Muslim-Muda/203194016364369?ref=stream
11. https://www.facebook.com/pages/Biografi-Ulama/246817595834?ref=stream
12. https://www.facebook.com/SunnahRasulullah.Saw?ref=stream
13. https://www.facebook.com/QuranTazkiah?ref=stream
14. https://www.facebook.com/pages/Muslimah-Zone/133575523419905?ref=stream
15. https://www.facebook.com/Yayasan.Alhanif?ref=stream
16. https://www.facebook.com/deda.dn?ref=stream
17. https://www.facebook.com/pages/Rodja-TV/227312710652931?ref=stream
18. https://www.facebook.com/pages/As-Sunnah/236041046517220?ref=stream
19. https://www.facebook.com/pages/Insan-TV/169674463091154?ref=stream
20. https://www.facebook.com/smp.sma.islam.assakinah.sidoarjo?ref=stream
21. https://www.facebook.com/BuletinTauhid?ref=stream
22. https://www.facebook.com/dakwahsunnahdotcom?ref=stream
23. https://www.facebook.com/islamRahmatanlilalamin?ref=stream
24. https://www.facebook.com/Forum.Penulis.Muslim?ref=stream
25. https://www.facebook.com/Rodja.Bandung?ref=stream
26. https://www.facebook.com/pages/Dukung-MUI-Keluarkan-Fatwa-Syiah-Sesat-Dan-Haram-Di-Indonesia/221268711229604?ref=stream
27. https://www.facebook.com/pages/Radio-Shahabat-1079mhz-Tegal/166644416714682?ref=stream
28. https://www.facebook.com/pages/STDI-Imam-Syafii-Jember/171540336202400?ref=stream
29. https://www.facebook.com/BuletinDakwahAlMinhaj?ref=stream
30. https://www.facebook.com/artikelassunnah?ref=stream
31. https://www.facebook.com/belajar.agamaislam?ref=stream
32. https://www.facebook.com/KisahTeladanSejarahIslam?ref=stream
33. https://www.facebook.com/ustadzariscom
34. https://www.facebook.com/pages/Islamic-University-of-Madinah/109472119072110?ref=stream
35. https://www.facebook.com/pages/AL-Fawaid/158667670835254?ref=stream
36. https://www.facebook.com/pages/Sifat-Sholat-Nabi/89648006393?ref=stream
37. https://www.facebook.com/pages/Cerita-Islam-Sahabat-Tabiin-dan-Tabiut-tabiin-dan-Ulama-Besar-Islam/151762279586?ref=stream
38. https://www.facebook.com/MajalahAlFurqon?ref=stream
39. https://www.facebook.com/pages/As-Sunnah/236041046517220?ref=stream
40. https://www.facebook.com/pages/Islam-Saja-Bukan-Wahhabi/173590829367275?ref=stream
41. https://www.facebook.com/radiorodja.rodjatv?ref=stream
42. https://www.facebook.com/KisahMuslim?ref=stream
43. https://www.facebook.com/Aqeda.Salaf?ref=stream
44. https://www.facebook.com/PageStatusNasehat?ref=stream
45. https://www.facebook.com/pages/MUSLIM-FACEBOOK-PEDULI-UMAT/122254651131001?ref=stream
46. https://www.facebook.com/pages/Menuju-Hari-Lebih-Bermakna/209926689035016?ref=stream
47. https://www.facebook.com/niqob.lovers?ref=stream
48. https://www.facebook.com/SALAFIYUNPAD?ref=stream
49. https://www.facebook.com/pages/Majalah-Qiblati-Menyatukan-Hati-Dalam-Sunnah-Nabi/141465432572118?ref=stream
50. https://www.facebook.com/ahl.alhdeth?ref=stream
51. https://www.facebook.com/BelajarIslamBersamaUlama?ref=stream
52. https://www.facebook.com/Belajar.Manhaj.Salafy?ref=stream
53. https://www.facebook.com/pages/Pena-Abu-Muhammad-Herman/309743115727454?ref=stream
54. https://www.facebook.com/lidwapusaka?ref=stream
55. https://www.facebook.com/pages/Berpegang-Teguh-pada-Al-Quran-As-Sunnah/224617424261166?ref=stream
56. https://www.facebook.com/markazbinbaz?ref=stream
57. https://www.facebook.com/web.cinta.sunnah?ref=stream
58. https://www.facebook.com/pages/Radio-Hang-FM-Batam/125258731547?ref=stream
59. https://www.facebook.com/pages/Ber-Ilmu-sebelum-berkata-dan-berbuat/141258432617018?ref=stream
60. https://www.facebook.com/pages/Inilah-Bukti-Kesesatan-Syiah/207344386039704?ref=stream
61. https://www.facebook.com/Islam.AhlusSunnah?ref=stream
62. https://www.facebook.com/galeribukusunnah
63. https://www.facebook.com/pages/Muslimah-di-Jalan-Salaful Ummah/109631872431686?ref=stream
64. https://www.facebook.com/pages/Untaian-Nasehat-untuk-para-Muslimah/101144876645775?
65. https://www.facebook.com/UntaianHikmah?ref=stream
66. https://www.facebook.com/pages/MUTIARA-HADITS/323784210969701?ref=stream
67. https://www.facebook.com/twitulama?ref=stream
68. https://www.facebook.com/pages/An-Nisa-Ruang-Baca-untuk-Muslimah-/225927974087105?ref=stream
69. https://www.facebook.com/pages/Majalah-As-Sunnah/133327030059370?ref=stream
70. https://www.facebook.com/kajian.net?ref=stream
71. https://www.facebook.com/pengusahamuslim?ref=stream
72. https://www.facebook.com/remajaislamcom?ref=stream
73. https://www.facebook.com/kajianbulughulmarom?ref=stream
74. https://www.facebook.com/bahasa.arab.online?ref=stream
75. https://www.facebook.com/belajarbahasaarab?ref=stream
76. https://www.facebook.com/muslim.or.id
77. https://www.facebook.com/pages/httpmuslimahorid/215781025194
78. https://www.facebook.com/belajarushulfiqh?ref=stream
79. https://www.facebook.com/PustakaMuslimJogja?ref=stream
80. https://www.facebook.com/Yusuf.As.Sidawi?ref=stream
81. https://www.facebook.com/pageislamituindah?ref=stream
82. https://www.facebook.com/KonsultasiSyariah?ref=stream
83. https://www.facebook.com/doa.dzikir.shahih.harian?ref=stream
84. https://www.facebook.com/moslem.channel?ref=stream
85. https://www.facebook.com/ypiaorid?ref=stream
86. https://www.facebook.com/Yufid.TV?ref=stream
87. https://www.facebook.com/radiomuslimjogja?ref=stream
88. https://www.facebook.com/rumaysho?ref=stream
89. https://www.facebook.com/radiorodja.rodjatv?ref=stream
90. https://www.facebook.com/pages/Mengenal-Allah-Azza-Wa-Jalla/116906225006847?ref=stream
91. https://www.facebook.com/pages/Islam-Saja-Bukan-Wahhabi/173590829367275?ref=stream
92. http://www.facebook.com/pages/Shahih-Bukhari/458047030909672
93. http://www.facebook.com/pages/Shahih-UmÅm Hariz ÅlBahtiar Muslìm/575232385827563
94. http://www.facebook.com/pages/Musnad-Imam-Ahmad/545475075476384
95. http://www.facebook.com/pages/Sunan-Abu-Daud/378076982279513
96. http://www.facebook.com/pages/Sunan-An-Nasai/138516949633669
97. http://www.facebook.com/pages/Sunan-At-Tirmidzi/395972660478376
98. http://www.facebook.com/pages/Sunan-Ibnu-Majah/182388455234853
99. http://www.facebook.com/SunanDarimi
100. http://www.facebook.com/pages/Sunan-Daruquthni/214242312044479
101. http://www.facebook.com/pages/Shahih-Ibnu-Khuzaimah/513743835332629
102. http://www.facebook.com/pages/Shahih-Ibnu-Hibban/294406410680954
103. http://www.facebook.com/pages/Silisilah-Hadits-Ash-Shahihah/177753205704695
104. http://www.facebook.com/pages/Shahih-Targhib-wa-Tarhib/314267915353571
105. http://www.facebook.com/pages/Shahih-Riadhush-Shaalihin/148536378627186
106. http://www.facebook.com/pages/Shahih-Aljami-Ashshaghir/543960085615531
107. http://www.facebook.com/pages/Bulughul-Maram/494003240644292?skip_nax_wizard=true#
108. http://www.facebook.com/pages/Musnad-Imam-Syafii/352223004874969
109. http://www.facebook.com/pages/Muatho-Imam-Malik/454301441301422

Masih ada, tetapi cukup segini saja ya.. Inshaa' Allah, sudah sangat mencukupi bagi kita, tak perlu lirik-lirik ke page aneh lainnya. Silakan bagi yang mau menambahkan. Yang shahih tentunya!

[Kisah Hadits Al-Ifk dan Kesucian 'Aisyah -Radhiyallahu 'anha- Dari Segala Tuduhan Kotor]

by Tommi Marsetio

Sedikit oleh-oleh dari kajian ustadz Firanda di Masjid Al-Barkah, Radio Rodja, Cileungsi, 23 Shafar 1434 H mengenai pembelaan terhadap Ummul Mu'minin 'Aisyah -radhiyallahu 'anha-

Diantara sebab-sebab yang menjadikan kaum orientalis dan kaum zindiq rafidhah (semoga Allah memburukkan wajah mereka semua) menghina dan menuduh Ibunda kaum mu'minin 'Aisyah sebagai pelacur adalah terkait hadits Al-Ifk. Melalui peristiwa ini, Allah Ta'ala seolah-olah ingin menegaskan bahwa bunda 'Aisyah adalah wanita suci dunia akhirat dan Allah-lah yang membela beliau dengan menurunkan sebanyak 15 ayat Surat An-Nuur dari ayat 11 hingga ayat 26, disaat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bimbang mengenai perkara ini.

Al-Imaam Al-Bukhaariy rahimahullah meriwayatkan :

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ ، حَدَّثَنَا اللَّيْثُ ، عَنْ يُونُسَ ، عَنْ ابْنِ شِهَابٍ ، قَالَ : أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ ، وَسَعِيدُ بْنُ الْمُسَيِّبِ ، وَعَلْقَمَةُ بْنُ وَقَّاصٍ ، وَعُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ ، عَنْ حَدِيثِ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ ، قَالَ لَهَا : " أَهْلُ الْإِفْكِ مَا قَالُوا فَبَرَّأَهَا اللَّهُ مِمَّا قَالُوا ، وَكُلٌّ حَدَّثَنِي طَائِفَةً مِنَ الْحَدِيثِ وَبَعْضُ حَدِيثِهِمْ يُصَدِّقُ بَعْضًا ، وَإِنْ كَانَ بَعْضُهُمْ أَوْعَى لَهُ مِنْ بَعْضٍ الَّذِي حَدَّثَنِي عُرْوَةُ ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا ، أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَتْ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَخْرُجَ أَقْرَعَ بَيْنَ أَزْوَاجِهِ ، فَأَيَّتُهُنَّ خَرَجَ سَهْمُهَا خَرَجَ بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَعَهُ ، قَالَتْ عَائِشَةُ : فَأَقْرَعَ بَيْنَنَا فِي غَزْوَةٍ غَزَاهَا ، فَخَرَجَ سَهْمِي ، فَخَرَجْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَمَا نَزَلَ الْحِجَابُ ، فَأَنَا أُحْمَلُ فِي هَوْدَجِي ، وَأُنْزَلُ فِيهِ ، فَسِرْنَا حَتَّى إِذَا فَرَغَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ غَزْوَتِهِ تِلْكَ ، وَقَفَلَ وَدَنَوْنَا مِنَ الْمَدِينَةِ قَافِلِينَ آذَنَ لَيْلَةً بِالرَّحِيلِ ، فَقُمْتُ حِينَ آذَنُوا بِالرَّحِيلِ ، فَمَشَيْتُ حَتَّى جَاوَزْتُ الْجَيْشَ ، فَلَمَّا قَضَيْتُ شَأْنِي أَقْبَلْتُ إِلَى رَحْلِي ، فَإِذَا عِقْدٌ لِي مِنْ جَزْعِ ظَفَارِ قَدِ انْقَطَعَ ، فَالْتَمَسْتُ عِقْدِي ، وَحَبَسَنِي ابْتِغَاؤُهُ ، وَأَقْبَلَ الرَّهْطُ الَّذِينَ كَانُوا يَرْحَلُونَ لِي ، فَاحْتَمَلُوا هَوْدَجِي ، فَرَحَلُوهُ عَلَى بَعِيرِي الَّذِي كُنْتُ رَكِبْتُ وَهُمْ يَحْسِبُونَ أَنِّي فِيهِ ، وَكَانَ النِّسَاءُ إِذْ ذَاكَ خِفَافًا لَمْ يُثْقِلْهُنَّ اللَّحْمُ إِنَّمَا تَأْكُلُ الْعُلْقَةَ مِنَ الطَّعَامِ ، فَلَمْ يَسْتَنْكِرِ الْقَوْمُ خِفَّةَ الْهَوْدَجِ حِينَ رَفَعُوهُ ، وَكُنْتُ جَارِيَةً حَدِيثَةَ السِّنِّ ، فَبَعَثُوا الْجَمَلَ وَسَارُوا ، فَوَجَدْتُ عِقْدِي بَعْدَمَا اسْتَمَرَّ الْجَيْشُ ، فَجِئْتُ مَنَازِلَهُمْ وَلَيْسَ بِهَا دَاعٍ ، وَلَا مُجِيبٌ ، فَأَمَمْتُ مَنْزِلِي الَّذِي كُنْتُ بِهِ ، وَظَنَنْتُ أَنَّهُمْ سَيَفْقِدُونِي ، فَيَرْجِعُونَ إِلَيَّ فَبَيْنَا أَنَا جَالِسَةٌ فِي مَنْزِلِي غَلَبَتْنِي عَيْنِي ، فَنِمْتُ وَكَانَ صَفْوَانُ بْنُ الْمُعَطَّلِ السُّلَمِيُّ ، ثُمَّ الذَّكْوَانِيُّ مِنْ وَرَاءِ الْجَيْشِ ، فَأَدْلَجَ ، فَأَصْبَحَ عِنْدَ مَنْزِلِي ، فَرَأَى سَوَادَ إِنْسَانٍ نَائِمٍ ، فَأَتَانِي ، فَعَرَفَنِي حِينَ رَآنِي وَكَانَ يَرَانِي قَبْلَ الْحِجَابِ ، فَاسْتَيْقَظْتُ بِاسْتِرْجَاعِهِ حِينَ عَرَفَنِي ، فَخَمَّرْتُ وَجْهِي بِجِلْبَابِي ، وَوَاللَّهِ مَا كَلَّمَنِي كَلِمَةً ، وَلَا سَمِعْتُ مِنْهُ كَلِمَةً غَيْرَ اسْتِرْجَاعِهِ حَتَّى أَنَاخَ رَاحِلَتَهُ ، فَوَطِئَ عَلَى يَدَيْهَا ، فَرَكِبْتُهَا ، فَانْطَلَقَ يَقُودُ بِي الرَّاحِلَةَ حَتَّى أَتَيْنَا الْجَيْشَ بَعْدَمَا نَزَلُوا مُوغِرِينَ فِي نَحْرِ الظَّهِيرَةِ ، فَهَلَكَ مَنْ هَلَكَ ، وَكَانَ الَّذِي تَوَلَّى الْإِفْكَ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ أُبَيٍّ ابْنَ سَلُولَ ، فَقَدِمْنَا الْمَدِينَةَ ، فَاشْتَكَيْتُ حِينَ قَدِمْتُ شَهْرًا وَالنَّاسُ يُفِيضُونَ فِي قَوْلِ أَصْحَابِ الْإِفْكِ لَا أَشْعُرُ بِشَيْءٍ مِنْ ذَلِكَ وَهُوَ يَرِيبُنِي فِي وَجَعِي أَنِّي لَا أَعْرِفُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّطَفَ الَّذِي كُنْتُ أَرَى مِنْهُ حِينَ أَشْتَكِي ، إِنَّمَا يَدْخُلُ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيُسَلِّمُ ، ثُمَّ يَقُولُ : " كَيْفَ تِيكُمْ ؟ " ثُمَّ يَنْصَرِفُ ، فَذَاكَ الَّذِي يَرِيبُنِي وَلَا أَشْعُرُ بِالشَّرِّ حَتَّى خَرَجْتُ بَعْدَمَا نَقَهْتُ ، فَخَرَجَتْ مَعِي أُمُّ مِسْطَحٍ قِبَلَ الْمَنَاصِعِ وَهُوَ مُتَبَرَّزُنَا ، وَكُنَّا لَا نَخْرُجُ إِلَّا لَيْلًا إِلَى لَيْلٍ ، وَذَلِكَ قَبْلَ أَنْ نَتَّخِذَ الْكُنُفَ قَرِيبًا مِنْ بُيُوتِنَا ، وَأَمْرُنَا أَمْرُ الْعَرَبِ الْأُوَلِ فِي التَّبَرُّزِ قِبَلَ الْغَائِطِ ، فَكُنَّا نَتَأَذَّى بِالْكُنُفِ أَنْ نَتَّخِذَهَا عِنْدَ بُيُوتِنَا ، فَانْطَلَقْتُ أَنَا وَأُمُّ مِسْطَحٍ وَهِيَ ابْنَةُ أَبِي رُهْمِ بْنِ عَبْدِ مَنَافٍ وَأُمُّهَا بِنْتُ صَخْرِ بْنِ عَامِرٍ خَالَةُ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ وَابْنُهَا مِسْطَحُ بْنُ أُثَاثَةَ ، فَأَقْبَلْتُ أَنَا وَأُمُّ مِسْطَحٍ قِبَلَ بَيْتِي ، وَقَدْ فَرَغْنَا مِنْ شَأْنِنَا ، فَعَثَرَتْ أُمُّ مِسْطَحٍ فِي مِرْطِهَا ، فَقَالَتْ : تَعِسَ مِسْطَحٌ ، فَقُلْتُ لَهَا : بِئْسَ مَا قُلْتِ أَتَسُبِّينَ رَجُلًا شَهِدَ بَدْرًا ، قَالَتْ : أَيْ هَنْتَاهْ أَوَلَمْ تَسْمَعِي مَا قَالَ ؟ قَالَتْ : قُلْتُ : وَمَا قَالَ ، فَأَخْبَرَتْنِي بِقَوْلِ أَهْلِ الْإِفْكِ ، فَازْدَدْتُ مَرَضًا عَلَى مَرَضِي ، فَلَمَّا رَجَعْتُ إِلَى بَيْتِي وَدَخَلَ عَلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَعْنِي سَلَّمَ ، ثُمَّ قَالَ : " كَيْفَ تِيكُمْ ؟ " فَقُلْتُ : أَتَأْذَنُ لِي أَنْ آتِيَ أَبَوَيَّ ؟ قَالَتْ : وَأَنَا حِينَئِذٍ أُرِيدُ أَنْ أَسْتَيْقِنَ الْخَبَرَ مِنْ قِبَلِهِمَا ، قَالَتْ : فَأَذِنَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَجِئْتُ أَبَوَيَّ ، فَقُلْتُ لِأُمِّي : يَا أُمَّتَاهْ ، مَا يَتَحَدَّثُ النَّاسُ ؟ قَالَتْ : يَا بُنَيَّةُ ، هَوِّنِي عَلَيْكِ ، فَوَاللَّهِ لَقَلَّمَا كَانَتِ امْرَأَةٌ قَطُّ وَضِيئَةٌ عِنْدَ رَجُلٍ يُحِبُّهَا وَلَهَا ضَرَائِرُ إِلَّا كَثَّرْنَ عَلَيْهَا ، قَالَتْ : فَقُلْتُ سُبْحَانَ اللَّهِ ، أَوَلَقَدْ تَحَدَّثَ النَّاسُ بِهَذَا ، قَالَتْ : فَبَكَيْتُ تِلْكَ اللَّيْلَةَ حَتَّى أَصْبَحْتُ لَا يَرْقَأُ لِي دَمْعٌ وَلَا أَكْتَحِلُ بِنَوْمٍ حَتَّى أَصْبَحْتُ أَبْكِي ، فَدَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ ، وَأُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا حِينَ اسْتَلْبَثَ الْوَحْيُ يَسْتَأْمِرُهُمَا فِي فِرَاقِ أَهْلِهِ ، قَالَتْ : فَأَمَّا أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ فَأَشَارَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالَّذِي يَعْلَمُ مِنْ بَرَاءَةِ أَهْلِهِ ، وَبِالَّذِي يَعْلَمُ لَهُمْ فِي نَفْسِهِ مِنَ الْوُدِّ ، فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَهْلَكَ وَلَا نَعْلَمُ إِلَّا خَيْرًا ، وَأَمَّا عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ ، فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، لَمْ يُضَيِّقْ اللَّهُ عَلَيْكَ وَالنِّسَاءُ سِوَاهَا كَثِيرٌ ، وَإِنْ تَسْأَلِ الْجَارِيَةَ تَصْدُقْكَ ، قَالَتْ : فَدَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَرِيرَةَ ، فَقَالَ : " أَيْ بَرِيرَةُ هَلْ رَأَيْتِ مِنْ شَيْءٍ يَرِيبُكِ ؟ " قَالَتْ بَرِيرَةُ : لَا ، وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ إِنْ رَأَيْتُ عَلَيْهَا أَمْرًا أَغْمِصُهُ عَلَيْهَا أَكْثَرَ مِنْ أَنَّهَا جَارِيَةٌ حَدِيثَةُ السِّنِّ تَنَامُ عَنْ عَجِينِ أَهْلِهَا ، فَتَأْتِي الدَّاجِنُ ، فَتَأْكُلُهُ ، فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَعْذَرَ يَوْمَئِذٍ مِنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أُبَيٍّ ابْنِ سَلُولَ ، قَالَتْ : فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ : " يَا مَعْشَرَ الْمُسْلِمِينَ ، مَنْ يَعْذِرُنِي مِنْ رَجُلٍ قَدْ بَلَغَنِي أَذَاهُ فِي أَهْلِ بَيْتِي ، فَوَاللَّهِ مَا عَلِمْتُ عَلَى أَهْلِي إِلَّا خَيْرًا وَلَقَدْ ذَكَرُوا رَجُلًا مَا عَلِمْتُ عَلَيْهِ إِلَّا خَيْرًا ، وَمَا كَانَ يَدْخُلُ عَلَى أَهْلِي إِلَّا مَعِي " ، فَقَامَ سَعْدُ بْنُ مُعَاذٍ الْأَنْصَارِيُّ ، فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَنَا أَعْذِرُكَ مِنْهُ إِنْ كَانَ مِنْ الْأَوْسِ ضَرَبْتُ عُنُقَهُ ، وَإِنْ كَانَ مِنْ إِخْوَانِنَا مِنَ الْخَزْرَجِ أَمَرْتَنَا فَفَعَلْنَا أَمْرَكَ ، قَالَتْ : فَقَامَ سَعْدُ بْنُ عُبَادَةَ وَهُوَ سَيِّدُ الْخَزْرَجِ وَكَانَ قَبْلَ ذَلِكَ رَجُلًا صَالِحًا وَلَكِنْ احْتَمَلَتْهُ الْحَمِيَّةُ ، فَقَالَ لِسَعْدٍ : كَذَبْتَ لَعَمْرُ اللَّهِ لَا تَقْتُلُهُ وَلَا تَقْدِرُ عَلَى قَتْلِهِ ، فَقَامَ أُسَيْدُ بْنُ حُضَيْرٍ وَهُوَ ابْنُ عَمِّ سَعْدِ بْنِ مُعَاذٍ ، فَقَالَ لِسَعْدِ بْنِ عُبَادَةَ : كَذَبْتَ لَعَمْرُ اللَّهِ لَنَقْتُلَنَّهُ ، فَإِنَّكَ مُنَافِقٌ تُجَادِلُ عَنِ الْمُنَافِقِينَ ، فَتَثَاوَرَ الْحَيَّانِ الْأَوْسُ وَالْخَزْرَجُ حَتَّى هَمُّوا أَنْ يَقْتَتِلُوا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمٌ عَلَى الْمِنْبَرِ ، فَلَمْ يَزَلْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُخَفِّضُهُمْ حَتَّى سَكَتُوا وَسَكَتَ ، قَالَتْ : فَبَكَيْتُ يَوْمِي ذَلِكَ لَا يَرْقَأُ لِي دَمْعٌ ، وَلَا أَكْتَحِلُ بِنَوْمٍ ، قَالَتْ : فَأَصْبَحَ أَبَوَايَ عِنْدِي ، وَقَدْ بَكَيْتُ لَيْلَتَيْنِ وَيَوْمًا لَا أَكْتَحِلُ بِنَوْمٍ ، وَلَا يَرْقَأُ لِي دَمْعٌ يَظُنَّانِ أَنَّ الْبُكَاءَ ، فَالِقٌ كَبِدِي ، قَالَتْ : فَبَيْنَمَا هُمَا جَالِسَانِ عِنْدِي وَأَنَا أَبْكِي ، فَاسْتَأْذَنَتْ عَلَيَّ امْرَأَةٌ مِنَ الْأَنْصَارِ ، فَأَذِنْتُ لَهَا ، فَجَلَسَتْ تَبْكِي مَعِي ، قَالَتْ : فَبَيْنَا نَحْنُ عَلَى ذَلِكَ دَخَلَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَسَلَّمَ ، ثُمَّ جَلَسَ ، قَالَتْ : وَلَمْ يَجْلِسْ عِنْدِي مُنْذُ قِيلَ مَا قِيلَ قَبْلَهَا ، وَقَدْ لَبِثَ شَهْرًا لَا يُوحَى إِلَيْهِ فِي شَأْنِي ، قَالَتْ : فَتَشَهَّدَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ جَلَسَ ، ثُمَّ قَالَ : " أَمَّا بَعْدُ يَا عَائِشَةُ ، فَإِنَّهُ قَدْ بَلَغَنِي عَنْكِ كَذَا وَكَذَا ، فَإِنْ كُنْتِ بَرِيئَةً فَسَيُبَرِّئُكِ اللَّهُ ، وَإِنْ كُنْتِ أَلْمَمْتِ بِذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرِي اللَّهَ وَتُوبِي إِلَيْهِ ، فَإِنَّ الْعَبْدَ إِذَا اعْتَرَفَ بِذَنْبِهِ ثُمَّ تَابَ إِلَى اللَّهِ تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ " ، قَالَتْ : فَلَمَّا قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَقَالَتَهُ قَلَصَ دَمْعِي حَتَّى مَا أُحِسُّ مِنْهُ قَطْرَةً ، فَقُلْتُ لِأَبِي : أَجِبْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا ، قَالَ : قَالَ : وَاللَّهِ مَا أَدْرِي مَا أَقُولُ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؟ فَقُلْتُ لِأُمِّي : أَجِيبِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَتْ : مَا أَدْرِي مَا أَقُولُ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؟ قَالَتْ : فَقُلْتُ : وَأَنَا جَارِيَةٌ حَدِيثَةُ السِّنِّ لَا أَقْرَأُ كَثِيرًا مِنَ الْقُرْآنِ إِنِّي وَاللَّهِ لَقَدْ عَلِمْتُ ، لَقَدْ سَمِعْتُمْ هَذَا الْحَدِيثَ حَتَّى اسْتَقَرَّ فِي أَنْفُسِكُمْ ، وَصَدَّقْتُمْ بِهِ ، فَلَئِنْ قُلْتُ لَكُمْ إِنِّي بَرِيئَةٌ وَاللَّهُ يَعْلَمُ أَنِّي بَرِيئَةٌ لَا تُصَدِّقُونِي بِذَلِكَ وَلَئِنْ اعْتَرَفْتُ لَكُمْ بِأَمْرٍ وَاللَّهُ يَعْلَمُ أَنِّي مِنْهُ بَرِيئَةٌ لَتُصَدِّقُنِّي ، وَاللَّهِ مَا أَجِدُ لَكُمْ مَثَلًا إِلَّا ، قَوْلَ أَبِي يُوسُفَ ، قَالَ : فَصَبْرٌ جَمِيلٌ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ سورة يوسف آية 18 ، قَالَتْ : ثُمَّ تَحَوَّلْتُ ، فَاضْطَجَعْتُ عَلَى فِرَاشِي ، قَالَتْ : وَأَنَا حِينَئِذٍ أَعْلَمُ أَنِّي بَرِيئَةٌ ، وَأَنَّ اللَّهَ مُبَرِّئِي بِبَرَاءَتِي ، وَلَكِنْ وَاللَّهِ مَا كُنْتُ أَظُنُّ أَنَّ اللَّهَ مُنْزِلٌ فِي شَأْنِي وَحْيًا يُتْلَى وَلَشَأْنِي فِي نَفْسِي كَانَ أَحْقَرَ مِنْ أَنْ يَتَكَلَّمَ اللَّهُ فِيَّ بِأَمْرٍ يُتْلَى ، وَلَكِنْ كُنْتُ أَرْجُو أَنْ يَرَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي النَّوْمِ رُؤْيَا يُبَرِّئُنِي اللَّهُ بِهَا ، قَالَتْ : فَوَاللَّهِ مَا رَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا خَرَجَ أَحَدٌ مِنْ أَهْلِ الْبَيْتِ حَتَّى أُنْزِلَ عَلَيْهِ ، فَأَخَذَهُ مَا كَانَ يَأْخُذُهُ مِنَ الْبُرَحَاءِ حَتَّى إِنَّهُ لَيَتَحَدَّرُ مِنْهُ مِثْلُ الْجُمَانِ مِنَ الْعَرَقِ ، وَهُوَ فِي يَوْمٍ شَاتٍ مِنْ ثِقَلِ الْقَوْلِ الَّذِي يُنْزَلُ عَلَيْهِ ، قَالَتْ : فَلَمَّا سُرِّيَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُرِّيَ عَنْهُ ، وَهُوَ يَضْحَكُ ، فَكَانَتْ أَوَّلُ كَلِمَةٍ تَكَلَّمَ بِهَا : " يَا عَائِشَةُ ، أَمَّا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فَقَدْ بَرَّأَكِ " ، فَقَالَتْ أُمِّي : قُومِي إِلَيْهِ ، قَالَتْ : فَقُلْتُ : لَا ، وَاللَّهِ لَا أَقُومُ إِلَيْهِ ، وَلَا ، أَحْمَدُ إِلَّا اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالإِفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ لا تَحْسَبُوهُ سورة النور آية 11 الْعَشْرَ الْآيَاتِ كُلَّهَا ، فَلَمَّا أَنْزَلَ اللَّهُ هَذَا فِي بَرَاءَتِي ، قَالَ أَبُو بَكْرٍ الصِّدِّيقُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : وَكَانَ يُنْفِقُ عَلَى مِسْطَحِ بْنِ أُثَاثَةَ لِقَرَابَتِهِ مِنْهُ وَفَقْرِهِ ، وَاللَّهِ لَا أُنْفِقُ عَلَى مِسْطَحٍ شَيْئًا أَبَدًا بَعْدَ الَّذِي ، قَالَ لِعَائِشَةَ : مَا قَالَ ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ وَلا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَى وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ سورة النور آية 22 ، قَالَ أَبُو بَكْرٍ : بَلَى ، وَاللَّهِ إِنِّي أُحِبُّ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لِي ، فَرَجَعَ إِلَى مِسْطَحٍ النَّفَقَةَ الَّتِي كَانَ يُنْفِقُ عَلَيْهِ ، وَقَالَ : وَاللَّهِ لَا أَنْزِعُهَا مِنْهُ أَبَدًا ، قَالَتْ عَائِشَةُ : وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْأَلُ زَيْنَبَ ابْنَةَ جَحْشٍ عَنْ أَمْرِي ؟ فَقَالَ : " يَا زَيْنَبُ ، مَاذَا عَلِمْتِ أَوْ رَأَيْتِ ؟ " فَقَالَتْ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، أَحْمِي سَمْعِي ، وَبَصَرِي ، مَا عَلِمْتُ إِلَّا خَيْرًا ، قَالَتْ : وَهِيَ الَّتِي كَانَتْ تُسَامِينِي مِنْ أَزْوَاجِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَعَصَمَهَا اللَّهُ بِالْوَرَعِ ، وَطَفِقَتْ أُخْتُهَا حَمْنَةُ تُحَارِبُ لَهَا ، فَهَلَكَتْ فِيمَنْ هَلَكَ مِنْ أَصْحَابِ الْإِفْكِ "

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair, telah menceritakan kepada kami Al-Laits, dari Yuunus, dari Ibnu Syihaab, dia berkata, telah mengkhabarkan kepadaku 'Urwah bin Az-Zubair, Sa'iid bin Al-Musayyab, 'Alqamah bin Waqqaash dan 'Ubaidullaah bin 'Abdullaah bin 'Utbah bin Mas'uud dari cerita 'Aisyah radhiyallahu 'anha, istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, tatkala orang yang memfitnahnya menyebarkan gosip tentangnya dengan segala yang mereka katakan, kemudian Allah menegaskan akan terbebasnya diri 'Aisyah dari tuduhan tersebut. (Az-Zuhri berkata) Sekelompok orang menceritakan kepadaku sebagian-sebagian kejadiannya, sebagian mereka menerima cerita kejadian tersebut dari sebagian yang lain, sehingga kisah tersebut seolah-olah saling menguatkan hingga aku hafal perkataan dari setiap yang mereka ceritakan kepadaku dan sebagian cerita membenarkan yang lain.

(Az-Zuhri berkata) Dari 'Urwah, ia menceritakan kepadaku, dari 'Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata, "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam hendak berpergian, beliau mengundi di antara istri-istrinya. Barang siapa yang keluar undiannya, dialah yang ikut pergi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." 'Aisyah berkata, "Kemudian beliau mengundi di antara kami pada suatu peristiwa peperangan dan anak panahku yg keluar, sehingga aku pergi bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kejadian tersebut setelah diturunkannya ayat tentang hijab. Lalu aku dibawa dengan sekedupku. Di tengah perjalanan, akupun turun hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah selesai dari sebuah peperangan dan beliau pun akan kembali ke Madinah. Pada suatu malam, kami sedang bermalam bersama pasukan kaum muslimin di suatu tempat. Tatkala mereka tertidur, aku bangun dan berjalan hingga aku menjauhi mereka. Setelah selesai menunaikan hajatku, aku kembali bergabung dengan kaum muslimin. Ketika aku meraba dadaku, ternyata kalungku yang berasal dari Zhafar, Yaman, terputus. Maka akupun kembali ke tempat itu dan mencari-cari kalungku sehingga pencarian itu membuatku terlambat. Dan, sekelompok orang yang membawa sekedupku telah berangkat, mereka berjalan dengan meletakkan sekedupku di atas untaku yang biasa kukendarai. Mereka mengira aku sudah berada didalamnya."

Aisyah berkata, "Ketika itu, istri-istri Nabi kurus-kurus dan ringan, karena tidak pernah makan daging. Tetapi, mereka hanya memakan makanan ringan sehingga tidak ada orang yang curiga terhadap ringannya sekedup tersebut ketika mereka berjalan dan mengangkatnya, terlebih kala itu aku masih kecil. Akhirnya mereka pun membawa unta-untanya dan meneruskan perjalanan. Akhirnya aku mendapatkan kalungku tatkala kaum muslimin telah berlalu sehingga ketika aku mendatangi perkemahan mereka, tidak ada seorang pun yang memanggil dan tidak ada pula orang yang menjawab. Lalu aku kembali ke tempat yang semula kujadikan tempat duduk. Aku berharap akan ada suatu kaum yang menemukanku dan kembali menjemputku. Aku merasa mengantuk dan akhirnya tertidur. Sedangkan Shafwaan bin Mu'aththal As-Sulamiy dan orang-orang Dzakwan menyusul di belakang pasukan (memeriksa bila ada yang ketinggalan). Mereka berjalan diawal malam dan di pagi harinya mereka sampai di tempatku. Shafwaan bin Mu'aththal As-Sulamiy melihat ada seseorang yang masih tertidur, maka dia mendatangi dan dia mengenaliku tatkala dia melihatku karena ia telah melihatku sebelum diwajibkan memakai hijab atas kami. Seketika aku terbangun dan aku mendengar ia beristirja' tatkala ia mengetahuiku. Aku langsung menutupi wajahku dengan jilbabku. Demi Allah, dia tidak berbicara sepatah kata pun dan aku sama sekali tidak mendengar satu patah kata pun kecuali kata istirja'nya. Akhirnya, ia pun menderumkan untanya dan aku menaikinya. Lalu ia pergi dan menuntun unta hingga kami berhasil menyusul pasukan kaum muslimin setelah mereka berisitirahat di pantai Azh-Zhahiirah. Kemudian celakalah orang yang telah berburuk sangka pada urusanku ini. Ketika itu, orang yang paling santer membuat gosip ini dan menyebarkannya adalah 'Abdullaah bin 'Ubay bin Saluul.

Akhirnya, kami tiba di Madinah. Setelah kedatangan kami, aku mendadak sakit selama hampir satu bulan sementara orang-orang semakin santer membicarakan tuduhan yang ditujukan padaku padahal aku tidak sedikit pun merasa pernah melakukan hal itu. Sehingga Rasulullah pun meragukan sakitku. Aku tidak lagi merasakan kelembutan Rasulullah yang pernah aku rasakan darinya sebelumnya. Tatkala aku terbaring sakit, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk dan memberi salam seraya bertanya, "Bagaimana keadaanmu?" Seolah-olah beliau meragukanku sementara aku tidak merasa telah melakukan perbuatan jelek tersebut. Setelah aku mulai pulih, aku keluar bersama Ummu Misthah ke tempat tertutup untuk menunaikan hajat, kami tidak pernah keluar kecuali di malam hari hingga malam lagi. Tempat tertutup tersebut dibuat di dekat rumah-rumah kami. Urusan kami ini sudah lazim dilakukan para pendahulu orang-orang Arab, kami biasa membuat tempat tertutup untuk buang air di rumah. Kemudian aku dan Ummu Misthah -dia adalah putri Abi Ruhm bin 'Abd Manaaf dan ibunya adalah putri Shakhr bin 'Aamir, bibinya Abu Bakr Ash-Shiddiiq dan anaknya adalah Misthah bin Utsaatsah- kembali ke rumahku setelah hajat kami selesai. Tiba-tiba Ummu Misthah terpeleset karena menginjak kainnya. Ketika itu ia berkata, "Celaka Misthah!" Aku bertanya kepadanya, "Alangkah buruknya apa yang telah kau katakan, apakah engkau mencela orang yang telah ikut perang Badr?" Dia berkata, "Ya, apakah kau tidak mendengar apa yang dia katakan?" Aku bertanya, "Apa yang telah dia katakan?" maka Ummu Misthah mengkhabarkan kepadaku sebagaimana yang aku dengar dari perkataan orang-orang yang menuduhku. Sakitku menjadi kambuh dan ketika aku memasuki rumahku, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menemuiku dan mengucapkan salam. Kemudian beliau bertanya "Bagaimana keadaanmu?" Aku menjawab, "Apakah kau mengizinkanku untuk mendatangi kedua orang tuaku?" 'Aisyah berkata, "Ketika itu aku ingin meyakinkan kabar tersebut dari mereka berdua." Akhirnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun mengizinkanku.

Lalu akupun mendatangi kedua orang tuaku, aku bertanya kepada ibuku, "Wahai ibu, apa gerangan yang sedang dibicarakan oleh orang-orang?" Ibuku menjawab, "Putriku, semoga urusanmu dimudahkan, demi Allah, tidaklah seorang wanita yang jelas-jelas bersama lelaki yang mencintainya sedang laki-laki tersebut memiliki isteri lainnya, kecuali mereka akan memperbanyak tuduhan atas diri wanita tersebut." 'Aisyah berkata, "Maha Suci Allah, apakah ini yang sedang menjadi perbincangan orang-orang?" 'Aisyah melanjutkan kisahnya, "Pada malam itu juga aku menangis, hingga di pagi harinya air mataku tidak lagi bisa mengalir dan aku tidak bercelak ketika tidur. Seharian aku terus menangis. Dan, ketika itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil 'Aliy bin Abi Thaalib dan Usaamah bin Zaid untuk mengajak keduanya bermusyawarah dalam rangka memisahkan isterinya selama wahyu belum turun." 'Aisyah berkisah, "Adapun Usaamah bin Zaid, dia memberi saran kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan apa yang ia ketahui yaitu jauhnya isteri beliau dari perbuatan tersebut dan apa yang ia ketahui dari hakikat kecintaannya kepada beliau. Usaamah berkata, "Wahai Rasulullah, Mereka adalah isteri-isterimu, kami tidak mengetahui kecuali kebaikan semata." Adapun 'Aliy bin Abi Thaalib, ia berkata, "Allah 'Azza wa Jalla tidak akan memberi kesempitan kepadamu dan wanita selainnya masih banyak. Dan sungguh, jika engkau bertanya kepada budaknya, pasti dia akan jujur." 'Aisyah berkata, "Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memanggil Bariirah, beliau bertanya kepadanya, "Wahai Bariirah, apakah engkau melihat ada sesuatu yang meragukan bagimu dari diri 'Aisyah?" Bariirah menjawab, "Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, jika aku melihat pada dirinya suatu hal yang kurang beres, sungguh itu tak lebih hanyalah ketika ia masih kecil umurnya sedangkan ia ketiduran dari menunggu adonan tepung di dapur keluarganya lantas ada binatang jinak datang dan menyantapnya."

Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri dan meminta pendapat mengenai seorang lelaki yang bernama 'Abdullaah bin 'Ubay bin Saluul. Tatkala Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri di atas mimbar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Wahai kaum muslimin, siapakah yang mau memberiku pendapat mengenai seorang lelaki yang telah menyakiti keluargaku? Sungguh demi Allah, aku tidak mengetahui sesuatupun dari keluargaku kecuali kebaikannya semata. Mereka telah menceritakan mengenai seorang lelaki yang aku tidak mengetahui dari dirinya kecuali kebaikan (maksudnya Shafwaan). Dan tidaklah ada orang yang menemui isteriku kecuali ia bersamaku." Sa'ad bin Mu'aadz Al-Anshaariy berkata, "Wahai Rasulullah! Aku yang akan menolongmu. Bila yang menyebarkan gosip itu dari bani Aus, akan aku penggal lehernya, sebaliknya bila berasal dari saudara kami dari bani Khazraj, silahkan engkau perintahkan kami sehingga kami laksanakan perintahmu." Seketika itu juga Sa'ad bin Ubaadah -dia adalah pemimpin dari bani Khazraj, ia adalah seorang lelaki yang shalih. Hanya saja, ia masih memiliki sikap fanatis- berkata kepada Sa'ad bin Mu'aadz, "Demi Allah, engkau tidak akan bisa membunuhnya dan tidak akan mampu untuk membunuhnya." Maka berdirilah Usaid bin Hudhair -dan dia adalah keponakan Sa'ad bin Mu'aadz-, ia berkata kepada Sa'ad bin Ubaadah, "Engkau berbohong, sungguh kami akan membunuhnya karena kamu seorang yang munafik yang memperdebatkan orang-orang munafik!" Keadaan pun semakin memanas antara bani Aus dan Khazraj, hingga mereka ingin saling bunuh-membunuh sedangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masih tetap berdiri di atas mimbar. Kemudian Rasulullah menenangkan mereka, hingga mereka terdiam dan beliau pun terdiam.

Malam berikutnya, aku masih saja menangis. Kedua orang tuaku mengira tangisanku akan dapat membahayakan jiwaku. 'Aisyah berkata, "Lalu keduanya duduk di sisiku sementara aku terus menangis. Ketika itu, ada seorang wanita Anshar yang meminta izin kepadaku untuk menemuiku, aku pun mengizinkannya. Ia pun duduk dan ikut menangis bersamaku. Kami tetap dalam kondisi seperti itu hingga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk menemui kami, beliau mengucapkan salam lantas beliau ikut duduk." 'Aisyah berkata, "Beliau tidak pernah duduk di sisiku selama satu bulan, sejak wahyu tidak diturunkan kepadanya mengenai perkaraku." 'Aisyah melanjutkan, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersaksi, seraya mengucapkan salam sambil duduk. Beliau bersabda, "Amma ba'd, wahai 'Aisyah, sesungguhnya telah sampai kepadaku berita begini dan begitu, sungguh jika engkau terlepas dari hal itu karena tidak melakukannya, semoga Allah 'Azza wa Jalla menjauhkanmu (dari hal itu). Adapun jika kamu melakukan dosa tersebut, maka meminta ampunlah kepada Allah dan bertaubatlah kepadaNya karena seorang hamba yang mengakui dosanya kemudian bertaubat maka Allah akan menerima taubatnya." 'Aisyah berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam selesai bersabda, air mataku semakin deras mengalir hingga tidak terasa lagi tetesan air mata tersebut." Aku berkata kepada ayahku, "Jawablah apa yang telah dikatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai diriku." Ayahku berkata, "Aku tidak tahu, demi Allah, aku tidak akan berbicara kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." Lalu aku berkata kepada ibuku, "Jawablah apa yang telah dikatakan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai diriku." Ibuku berkata, "Demi Allah, aku tidak tahu apa yang harus aku katakan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." 'Aisyah berkata, "Dan aku akhirnya berkata, "Aku adalah seorang wanita yang masih kecil usianya, aku tidak banyak membaca Al-Qur'an. Demi Allah, sungguh aku mengetahui kalian telah mendengar hal ini hingga kalian merasa mantap dan percaya terhadap hal itu. Bila aku tetap katakan kepada kalian bahwa aku jauh dari perbuatan tersebut dan Allah 'Azza wa Jalla Maha Mengetahui bila aku jauh dari perbuatan tersebut, kalian juga tidak akan mempercayainya. Jika aku mengaku kepada kalian terhadap suatu perkara, sedangkan Allah 'Azza wa Jalla Maha Mengetahui bahwa aku jauh dari perbuatan tersebut, kalian pasti akan mempercayaiku. Demi Allah, sungguh tidak ada perkataan antara diriku dengan kalian kecuali sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Yuusuf (maksudnya Nabi Ya'quub, ayahanda Nabi Yuusuf): "Kesabaran itu adalah kebaikan dan Allah adalah tempat memohon pertolongan terhadap apa yang kalian ceritakan [QS Yuusuf : 18]."

'Aisyah berkata, "Kemudian aku mengubah posisiku, aku berbaring di atas ranjangku." 'Aisyah melanjutkan, "Demi Allah, ketika itu aku mengetahui bahwa aku jauh dari perbuatan tersebut, dan aku mengetahui Allah 'Azza wa Jalla akan menjauhkanku karena aku jauh dari perkara tersebut. Akan tetapi, demi Allah, aku tidak pernah mengira akan turun wahyu pada perkaraku ini. Dan sungguh, aku merasakan perkaraku terasa lebih sepele dibandingkan Allah 'Azza wa Jalla berfirman dengan suatu wahyu pada masalah pelik. Sebelumnya aku hanya berharap agar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diperlihatkan dalam mimpinya bahwa Allah 'Azza wa Jalla membebaskan diriku dari perbuatan tersebut."

'Aisyah berkata, "Demi Allah, tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dari kamarku, dan tidak ada seorang pun yang keluar dari penghuni rumah tersebut hingga Allah 'Azza wa Jalla menurunkan wahyu kepada NabiNya sehingga kondisi beliau berubah sebagaimana perubahan yang biasa terjadi tatkala wahyu turun, keringat beliau terus mengucur padahal hari itu sedang musim dingin. Hal itu karena begitu beratnya wahyu yang telah diturunkan kepadanya." 'Aisyah berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mendapat kabar gembira tersebut, beliau tertawa dan kalimat yang pertama kali beliau katakan ketika itu adalah, "Berita gembira untukmu, wahai 'Aisyah! Allah 'Azza wa Jalla telah menjauhkanmu dari perbuatan tersebut." Kemudian ibuku berkata kepadaku, "Berdirilah dan temui Rasulullah." Aku berkata, "Demi Allah, aku tidak akan berdiri kepadanya dan aku tidak akan memuji kecuali kepada Allah 'Azza wa Jalla, Dialah yang telah menurunkan wahyu yang menjelaskan akan jauhnya diriku dari perkara itu. Allah telah menurunkan ayat yang artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga [QS An-Nuur : 11]," hingga sepuluh ayat. Allah telah menurunkan beberapa ayat yang menjelaskan akan terbebasnya diriku." 'Aisyah berkata, "Dahulu Abu Bakr terbiasa berinfaq kepada Misthah karena ia adalah kerabatnya dan ia adalah seorang yang fakir. Abu Bakr berkata, "Demi Allah, aku tidak akan pernah memberi bantuan lagi untuknya selama-lamanya setelah dia menuduh Aisyah." Lalu Allah 'Azza wa Jalla menurunkan wahyu yang artinya: "Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu -sampai kepada firmanNya- apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? [QS An-Nuur : 22]." Abu Bakr berkata, 'Demi Allah, sekarang aku lebih senang bila Allah mengampuniku." Kemudian ia kembali memberi bantuan kepada Misthah seperti biasa ia memberi bantuan kepadanya. Abu Bakr berkata, "Sungguh, aku tidak akan berhenti membantunya selamanya."

'Aisyah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya kepada Zainab binti Jahsy, istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang lain, mengenai perkara yang terjadi padaku, "Apa yang kau ketahui? Apa yang kau lihat? Atau berita apa yang telah sampai kepadamu?" Zainab menjawab, "Wahai Rasulullah! Aku selalu menjaga pendengaran dan penglihatanku, dan aku tidak mengetahuinya kecuali kebaikan darinya semata (yang dimaksud adalah 'Aisyah)." 'Aisyah berkata, "Padahal Zainab adalah di antara istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang sering merasa lebih tinggi dari aku, hanya Allah menjaganya dengan sikap wara' sekalipun saudara perempuannya, Hamnah binti Jahsy, tidak menyukainya sehingga ia termasuk di antara orang-orang yang menyebarkan berita bohong."

[Diriwayatkan Al-Bukhaariy no. 4750, Kitab Tafsiir, Bab Tafsiir Surat An-Nuur; Muslim no. 2773, Kitab Taubah, Bab Haditsul Ifk]

Semoga bermanfaat.

Allahu a'lamu bishawab.