Suami Seorang Wanita di Jannah (Surga)
Posted by
putschy
| Friday, October 12, 2012 at 2:50 AM
0
comments
Labels :
fiqh wanita
posted in Fatwa Ulama, Muslimah
Oleh: Fadhîlatusy Syaikh Muhammad bin Shâlih Al-`Utsaimîn
Apabila seorang wanita memiliki dua suami di dunia (setelah pisah dengan suami pertama, menikah lagi dengan suami kedua), lalu siapa di antara keduanya yang akan menjadi suaminya di surga kelak? Dan kenapa dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahu wa Ta’ala hanya menyebutkan istri-istri yang akan diperoleh para lelaki di surga dan tidak menyebutkan adanya suami-suami yang akan dipersandingkan dengan para wanita yang masuk surga?
Jawab:
Fadhilatusy Syaikh Muhammad bin Shalih Al-`Utsaimin rahimahullahu menjawab:
“Apabila seorang wanita ketika di dunia memiliki dua suami maka kelak di surga ia dipersilakan untuk memilih siapa di antara dua suaminya yang ia inginkan untuk menjadi pendampingnya di surga.
Bila seorang wanita tidak sempat menikah ketika di dunia maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menikahkannya dengan lelaki yang menyenangkan hatinya di surga.
Karena memang kenikmatan di surga tidak hanya diberikan kepada para lelaki namun juga untuk para wanita, sementara termasuk kenikmatan surga adalah memiliki pasangan hidup.
Adapun pertanyaan kenapa Allah Subhanahu wa Ta’ala hanya menyebutkan bidadari surga sebagai pasangan hidup dan tidak menyebutkan adanya suami-suami sebagai pasangan hidup wanita ahlul jannah maka kami katakan:
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan istri-istri bagi para lelaki ahlul jannah karena lelakilah yang mencari wanita. Namun bukan berarti para wanita ahlul jannah tidak memiliki suami di surga bahkan mereka punya suami dari kalangan anak Adam.” (Majmu’ Fatawa wa Rasail Fadhilatusy Syaikh Ibnu ‘Utsaimin, 2/53, sebagaimana dalam Fatawa Al-Mar`ah Al-Muslimah, 1/88)
Sumber: http://www.asysyariah.com/
•*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨
Pasangan Wanita di Surga
Syaikh Muhammad Bin Shalih Al Utsaimin
Pertanyaan:
Dalam ayat Al Qur’an maupun hadits nabawi disebutkan bahwasanya pria yang shalih di surga kelak akan didampingi/beristrikan para bidadari (huurul ‘ain), lalu bagaimana para wanita yang masuk surga?
Jawab:
Allah berfirman tentang kenikmatan surga, “Kamilah wali kalian dalam kehidupan dunia dan akhirat, di dalam surga itu kalian memperoleh apa yang kalian inginkan dan di dalamnya pula kalian mendapatkan apa yang kalian minta sebagai persembahan dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Fushilat: 31-32).
Allah juga berfirman, “Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas dan gelas-gelas dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh jiwa dan sedap dipandang mata dan kalian kekal di dalamnya.” (Az Zukhruf: 71).
Dan dimaklumi bahwasanya mendapatkan pasangan hidup termasuk perkara ang sangat diinginkan oleh jiwa dan ini terjadi di surga bagi penduduknya, baik pria maupun wanita.
Maka wanita di surga akan dinikahkan/dipasangkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala di surga kelak dengan suaminya yang merupakan suaminya di dunia sebagaimana Allah berfirman menyebutkan doa para malaikat-Nya yang ditujukan untuk kaum mukminin,
“Wahai Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang shalih dari kalangan bapak-bapak mereka, istri-istri mereka, dan anak turunan mereka. Sesungguhnya Engkau Maha Mulia lagi Maha Memiliki Hikmah.” (Ghafir: 8)
Dari Majmu’ Fatawa Wa Rasail
Fadhilatusy Syaikh Muhammad Bin Shalih Al Utsaimin 2/51-52
4/230, sebagaimana dinukil dalam “Fatawa Al Mar’ah Al Muslimah” 1/87-88
Sumber: Majalah Asysyariah vol I/no 02/Mei 2003/Rabbiul Awwal 1424 Hijriyah hal 59
Sumber: http://
•*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨
Para Wanita Mendapatkan Apa di Surga Kelak?
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin
Pertanyaan:
kaum pria mendapatkan istri-istri bidadari di Surga, lalu wanita mendapatkan apa?
Jawab:
Para wanita akan mendapatkan pria ahli surga dan pria ahli surga lebih afdhal (utama) dari pada bidadari. Pria yang paling baik ada di antara pria ahli surga. Dengan demikian bagian wanita bisa jadi lebih besar dan lebih banyak daripada pria dalam masalah pernikahan. Karena wanita di dunia juga (bersuami) mereka mempunyai beberapa suami di surga. Bila wanita mempunyai 2 suami, ia diberi pilihan untuk memilih di antara keduanya dan ia akan memilih yang paling baik dari keduanya.
Fatawa wa Durusul Haramil Makki Asy syaikh Ibn Utsaimin 1/132
yang dinukil dalam buku
Fatwa-fatwa kontemporer Ulama Ahlussunnah
penerbit Qoulan Karima
Sumber: http://
•*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨
Mahar adalah sesuatu yang diberikan oleh suami kepada istrinya dengan sebab pernikahan. Mahar itu bisa berbentuk harta benda atau jasa.
Allâh Ta'ala berfirman:
Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi)
... sebagai pemberian dengan penuh kerelaan.
(Qs. an-Nisâ’/4:4)
Mahar termasuk syarat sah pernikahan. Adapun dalil mahar berupa harta benda atau jasa, disebutkan hadits berikut ini:
Dari Sahl bin Sa’d radhiyallâhu'anhu, dia berkata:
“Seorang wanita mendatangi Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam
lalu menyatakan bahwa dia menyerahkan dirinya
untuk Allâh Ta'ala dan Rasul-Nya.
Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam menjawab:
“Aku (sekarang ini) tidak membutuhkan istri”.
Maka seorang laki-laki berkata: “Nikahkan aku dengannya”.
Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda:
”Berikan sebuah baju kepadanya!”
Dia menjawab: “Aku tidak punya”.
Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda:
“Berikan sesuatu kepadanya, walaupun cincin dari besi!”
Dia beralasan kepada beliau bahwa dia tidak punya.
Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda:
“Apa yang engkau hapal dari al-Qur’an?”.
Laki-laki itu menjawab: “Surat ini, surat ini’.
Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda:
“Kami telah menikahkanmu dengan wanita itu
dengan al-Qur’ân yang ada padamu”.
(HR. Bukhâri, no. 5029)
Di dalam hadits ini Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam memerintahkan laki-laki tersebut agar memberikan sesuatu barang kepada wanita yang akan dinikahi itu, baik berupa baju, cincin, atau apa saja. Dengan demikian, mahar berupa mush-haf al-Qur’ân juga dibolehkan. Barangsiapa melarangnya, maka dia harus mendatangkan dalil.
Di dalam satu riwayat Muslim disebutkan:
“Pergilah, aku telah menikahkanmu dengan wanita itu, ajarilah dia sebagian dari al-Qur’ân”.
(HR. Muslim, no. 1425)
Hadits ini juga menunjukkan bolehnya mahar yang berupa jasa, yaitu mengajarkan al-Qur’ân.
Di dalam kitab suci al-Qur’ân, Allâh Ta'ala mengisahkan mahar Nabi Musa 'alaihissalam adalah menggembalakan kambing selama 8 atau 10 tahun.
Kesimpulannya, mush-haf al-Qur’ân boleh digunakan sebagai mahar.
Wallâhu a’ lam.
•*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨
tentang mahar yang berupa jasa--->
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Berkatalah dia (Syu’aib), ‘Sesungguhnya Aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu, Maka Aku tidak hendak memberati kamu. dan kamu insya Allah akan mendapatiku termasuk orang- orang yang baik’.” (Qs. Al-Qoshosh: 27)
•*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨
CANTIKKU HANYA UNTUK SUAMIKU
•*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨
(Rintihan hati seorang muslimah)
Mempercantik diri bagiku sebagai seorang wanita adalah lumrah, sekalipun Allah telah menciptakan kaumku, Binti Hawa, dalam bentuk yang cantik lagi menarik, yang aku maksud dengan mempercantik diri adalah upaya untuk mempertahankan kecantikanku itu sebagai sebuah anugerah dari sang Maha Kuasa. Tetapi dalam hal ini aku tidak berlebih-lebihan dan memaksakan diri, wajar dan natural saja, aku tidak merasa perlu ke salon karena hal itu perlu ongkos yang kalau disedekahkan akan lebih berguna, atau buat beli jajan anak-anak saja, biar mereka lebih gembira, di samping itu di sana aku tidak merasa aman dari pandangan laki-laki asing, sekalipun salon tersebut katanya adalah salon khusus muslimah, tetapi siapa yang menjamin, aku teringat sebuah sabda Rasulullah yang intinya bahwa wanita manapun yang membuka pakaiannya bukan di rumah suaminya maka dia telah mencabik-cabik perlindungan Allah atas dirinya, naudzubillah, aku tidak mau hal itu menimpaku.
Aku merasa cukup dengan upayaku sendiri, caraku sendiri yang aku baca dari beberapa majalah wanita Islam atau tabloid, cara-cara alami dan natural dalam merawat kecantikan, misalnya dengan membuat masker dari buah-buahan: bengkoang, mentimun, alpukat dan buah-buah segar lainnya, aku melakukan itu secara berkala untuk untuk menjaga agar kulitku tetap segar, khususnya wajah agar tetap kencang dan menawan. Aku juga rajin membuat jus buah dan meminumnya, plus sayuran hijau yang kata ahli kesehatan bermanfaat bagi tubuh.
Bagiku menjaga kecantikan berarti menjaga kesehatan, mana bisa cantik kalau tidak sehat, ada satu rahasia yang ingin aku bagi kepada sesama Binti Hawa, aku berusaha menjaga kesehatan dengan selalu minum madu secara rutin, hampir tiada hari tanpa minum madu dan alhmadulillah aku tetap sehat, aku teringat sebuah ayat dalam al-Qur`an yang menyatakan bahwa madu adalah kesembuhan, dan aku pun teringat bahwa Rasulullah mengajak kaum muslimin untuk mencari kesembuhan pada madu, inilah yang memotivasiku untuk selalu minum madu.
Aku sadar bahwa cantik itu bersih, maka aku berusaha menjaga kebersihan tubuhku dengan mandi mininal pagi dan sore, memperhatikan daerah-daerah kotor dengan menggosoknya sebersih-bersihnya, kebersihan rambut aku jaga setiap dua atau tiga hari sekali, kebersihan mulut aku lakukan dengan berkumur pada saat berwudhu dan sebelum beranjak tidur sekaligus berwudhu dan sesudah bangun dari tidur dengan menggosok gigi. Kedua tangan dan kedua kakiku selalu aku cuci selesai melakukan atau memegang sesuatu, kuku-kuku keduanya tidak luput dari perhatianku, aku tidak suka merawat kuku tangan seperti yang dilakukan oleh sebagian kaumku sehingga ia panjang seperti kuku binatang buas, selain bisa menjadi sarang kuman juga bisa menghalangiku untuk melakukan beberapa aktifitas rumahku seperti mencuci dan lainnya, lebih dari semua itu bahwa yang demikian itu tidak sejalan dengan fitrah yang digariskan oleh Rasulullah .
Aku tahu bahwa cantik itu tidak sejalan dengan bau tubuh yang tidak sedap, untuk menjaga ini, selain aku mandi dengan benar secara rutin, aku juga membuang sarang bau tidak sedap pada tubuh, ketiak yang menjadi salah satu biang bau kurang sedap selalu menjadi perhatianku dengan membuang bulu yang tumbuh di sana, sebagai muslimah aku tahu Nabi menganjurkan hal itu, terkadang aku memakai satu dua semprotan pengharum badan selesai mandi dan aku yakin tidak akan keluar rumah, tetapi kalau aku yakin akan keluar rumah karena ada hajat untuk itu maka aku tidak memakainya, karena aku tahu agamaku melarangku sebagai wanita untuk meninggalkan rumahnya dalam keadaan tubuh berbau harum, aku tidak mau menjadi pemicu fitnah bagi kaum laki-laki.
Pakaian di rumah juga aku perhatikan, aku tidak boleh memakai baju yang kotor atau berbau apek, sekalipun koleksi baju rumahku tidak banyak, namun aku selalu menjaga agar bajuku tetap segar dan bersih, untuk urusan yang satu ini aku lebih cenderung kepada suami, maksudku pada saat membeli baju rumah, pendapat suamiku adalah nomor satu, jika dia bilang suka maka aku tersenyum mengiyakan, sebaliknya kalau dia tidak suka maka aku pun meninggalkannya, pada saat aku memakai sebuah baju, lalu suamiku memintaku untuk menggantinya dengan baju yang lain, maka aku akan menggantinya sekalipun ia masih bersih, toh tetap bisa dipakai ketika dia tidak rumah, aku tahu ada baju favorit bagi suamiku, dia paling suka kalau aku memakai baju tertentu, maka aku bersuaha sesering mungkin memakainya.
Aku juga tahu bahwa semua itu adalah kecantikan lahir, sekalipun penting namun tidak kalah dengannya adalah kecantikan sisi lain yaitu melalui akhlak mulia dan ilmu agama. Di mana cantiknya pada saat akhlak buruk menghiasi diri: ucapan dusta, ghibah, namimah, hasad, tamak dan akhlak buruk lainnya? Di mana cantiknya sebagai wanita muslimah kalau ternyata tidak mengerti perkara-perkara dasar dalam agamanya? Oleh karena itu aku selalu berusaha untuk menghiasi diri dengan akhlak dan budi pekerti mulia, plus upaya menambah ilmu agama melalu membaca, bertanya dan menghadiri majlis ilmu.
Satu hal yang ingin aku katakan kepada saudari-saudariku, bahwa aku melakukan semua itu adalah demi suamiku dan hanya untuk suamiku, ya cantikku memang hanya untukmu suamiku seorang, aku ingin tulus kepada suamiku, aku tidak ingin membagi sedikit pun dari kecantikanku kepada orang lain karena hal itu tidak patut, aku dan diriku hanya untuknya, maka demikian pula kecantikanku. Aku tidak ingin mengikuti sebagain wanita yang justru ingin terlihat cantik dengan berdandan habis manakala hendak keluar rumah untuk hajat ini dan itu, para wanita yang bersolek bukan untuk suaminya, aku melihat mereka adalah para istri yang tidak tulus kepada suami mereka, karena mereka telah membagi apa yang seharusnya menjadi hak murni suami kepada orang lain, kasihan suami mereka, tetapi bagaimana lagi, yang terjadi justru suami mereka memang mendiamkan atau mengizinkan.
Wallahu a’lam.
by Abu Iram Al-Atsary
posted Paviliyun Keluarga - Solusi dan Permasalahannya
•*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨
Renungan Buat Sang Suami
•*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨
Wahai sang suami ....
Apakah membebanimu wahai hamba Allah, untuk tersenyum di hadapan istrimu dikala anda masuk ketemu istri tercinta, agar anda meraih pahala dari Allah?!!
Apakah membebanimu untuk berwajah yang berseri-seri tatkala anda melihat anak dan istrimu?!!
Apakah menyulitkanmu wahai hamba Allah, untuk merangkul istrimu, mengecup pipinya serta bercumbu disaat anda menghampiri dirinya?!!
Apakah memberatkanmu untuk mengangkat sesuap nasi dan meletakkannya di mulut sang istri, agar anda mendapat pahala?!!
Apakah termasuk susah, kalau anda masuk rumah sambil mengucapkan salam dengan lengkap : "Assalamu`alaikum Warahmatullah Wabarakatuh" agar anda meraih banyak kebaikan?!!
Apa yang membebanimu, jika anda menuturkan untaian kata-kata yang baik yang disenangi kekasihmu, walaupun agak terpaksa, dan mengandung bohong yang dibolehkan?!!
Tanyalah keadaan istrimu di saat anda masuk rumah!!
Apakah memberatkanmu, jika anda menuturkan kepada istrimu di saat masuk rumah : "Duhai kekasihku, semenjak Kanda keluar dari sisimu, dari pagi sampai sekarang, serasa bagaikan setahun".
Sesungguhnya, jika anda betul-betul mengharapkan pahala dari Allah walau anda letih dan lelah, anda mendekati sang istri tercinta dan menjimaknya, maka anda mendapatkan pahala dari Allah, karena Rasulullah bersabda :"Dan di air mani seseorang kalian ada sedekah".
Apakah melelahkanmu wahai hamba Allah, jika anda berdoa dan berkata : Ya. Allah perbaikilah istriku dan berkatilah daku pada dirinya.
Ucapan baik adalah sedekah.
Wajah yang berseri dan senyum yang manis di hadapan istri adalah sedekah.
Mengucapkan salam mengandung beberapa kebaikan.
Berjabat tangan mengugurkan dosa-dosa.
Berhubungan badan mendapatkan pahala.
AL-FIRQAH AN-NAJIYAH (Jalan Golongan Yang Selamat)
•*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨
30 Tips Agar Anda Di Sayang Isteri
•*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨•*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨ •*¨≈•*¨¨
1. Jangan menghina Isteri
2. Bersikap baik kepada isteri
3. Mengobrol bersama isteri
4. Jangan memaksakan kesenangan mu
5. Jalanilah hidup mu sesuai syariat Islam
6. Jangan pernah membangkitkan kecemburuan isteri mu
7. Jangan menasehati isteri mu didepan Umum
8. Luruskanlah perilaku mu sedikit demi sedikit
9. Bercerminlah pada sifat sifat isteri mu yang terpuji
10. Selalu konsisten dengan sikap tenang dan mudah jangan marah
11. Berilah isteri mu kepercayaan diri
12. Sanjunglah isteri mu
13. Berhentilah melemparkan celaan dan kecaman pada isteri mu
14. Berilah (isteri mu) motivasi untuk belajar
15. Diam dan dengarkan dengan seksama penuturan isteri mu
16. Berilah (isterimu) rasa aman
17. Buatlah isterimu merasa bahwa engkau menjamin ekonominya
18. JANGAN SELINGKUH
19. Cintailah isteri mu secara proposional
20. Jadilah untuk isteri mu sebagaimana engkau suka ia menjadi untuk diri mu dalam segala ruang kehidupan
21. Beri kesempatan pada isteri untuk refresing
22. Bersimpatilah padanya
23. Jangan membuat isteri mu cemburu
24. Berpamitlah pada nya saat hendak keluar rumah
25. Pandanglah kehidupan bersamanya dengan satu kaca mata
26. Bantulah isteri mu
27. Lupakan kekurangan isteri mu dan ingatlah selalu kebaikan nya
28. Bersikap lemah lembutlah kepada isteri mu
29. Dengarkanlah kritikan dan saran dari isteri mu dengan lapang dada
20. Berbuat baiklah pada isteri dan anak - anak mu
[Tsalatsuna Washiyyah Tus'idu biha Zaujataka karya DR.Hassan Syamsi Basya]
Lihat, Subulus Sa'adah az-Zaujiyah karya Syaikh Ali bin Nayif asy-Syuhud. judul terjemahan nya "Seni membahagiakan Pasangan hal 75-88. cet Pustaka Zam zam
semoga bermanfaat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blog Archive
-
▼
2012
(371)
-
▼
October
(181)
-
▼
Oct 12
(35)
- MENGENAL ISTILAH² DALAM HADITS
- BAGAIMANA MENAFSIRKAN AL-QUR'AN ?
- Tasawuf
- KEHIDUPAN PARA NABI DI ALAM BARZAKH
- Ebook Offline dari Website-website Bermanhaj Salaf
- Ringkasan bimbingan mengurus jenazah
- ^KEWAJIBAN MENANGKAL PERKEMBANGAN SYI’AH^
- Eksistensi Jin Menurut Syari’at Islam
- Orang Kafir pun Diberi Gelar 'WAHHABI' ?!
- Pendapat Aneh JIL:
- DAHSYATNYA UJIAN WANITA DAN DUNIA
- CIRI KHAS AKHWAT SALAFIYYAT
- Sunnahnya Memakai Pakaian Putih
- ^PERHIASAN EMAS^
- Pakaian Muslimah Yg Syar'i Ketika Ada Yg Bukan Mah...
- TIDUR CANTIK SESUAI TUNTUNAN RASULULLAH SHALALLAHU...
- SALAH KAPRAH TERHADAP MAHAR
- KU AKUI BAHWA AKU MENCINTAINYA …!
- LIHAT DULU! BARU DILAMAR
- APAPUN KATA ORANG INILAH JALANKU
- Aurat Wanita di Depan Mahramnya (Bagian 1)
- Suami Seorang Wanita di Jannah (Surga)
- ^TABARRUJ (WANITA DALAM SOROTAN)^
- ¤Nazhor dan Khitbah¤
- PERINGATAN KEPADA KAUM WANITA
- Kepada Siapakah Akan Engkau Serahkan Puterimu?
- Mencintai Sejantan 'Ali Bin Abi Thalib'
- WANITA-WANITA LANGIT
- ^Perkara-Perkara Yang selalu Dilalaikan Wanita^
- KEPALA MEREKA BAGAIKAN PUNUK UNTA.
- Bersetubuh Bukan Sebab ( Hukum Waris Islam-2)
- "Bidadari yang terindah adalah wanita shalihah"
- NIKAH DENGAN BUKAN KERABAT
- Sepucuk Surat Buat Para Wanita
- ^SEBAIK-BAIK WANITA SHALAT DI RUMAH^
-
▼
Oct 12
(35)
-
▼
October
(181)