Follow us on:

Larangan memotong kuku dan rambut di awal Dzulhijjah bg shohibul qurban

(berlaku sejak 1 Dzulhijjah)

bismillaah,

مَنْ كَانَ لَهُ ذِبْحٌ يَذْبَحُهُ فَإِذَا أُهِلَّ هِلاَلُ ذِى الْحِجَّةِ فَلاَ يَأْخُذَنَّ مِنْ شَعْرِهِ وَلاَ مِنْ أَظْفَارِهِ شَيْئًا حَتَّى يُضَحِّىَ

“Siapa saja yang ingin berqurban dan apabila telah memasuki awal Dzulhijah (1 Dzulhijah), maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya sampai ia berqurban.” (HR Muslim)

Kata Al Lajnah Ad Daimah (komisi Fatwa di Saudi Arabia):
"Hadis ini khusus bagi orang yang ingin berqurban. Adapun anggota keluarga yang diikutkan dalam pahala qurban, baik sudah dewasa atau belum, maka mereka tidak terlarang memotong bulu, rambut dan kuku. Meraka (selain yang berniat qurban) dihukumi sebagaimana hukum asal yaitu boleh memotong rambut dan kulit dan kami tidak mengetahui adanya dalil yang memalingkan dari hukum asal ini."

Selengkapnya di Rumaysho.com:

http://rumaysho.com/hukum-islam/umum/2790-larangan-mencukur-rambut-dan-memotong-kuku-bagi-yang-ingin-berqurban.html.

Bagi yang ingin mengetahui hasil pengumpulan Qurban pesantren Darush Sholihin, di akhir terkumpul 121 kambing dan 3 sapi, laporannya:
http://rumaysho.com/pusat-informasi/sosial/4069-penyaluran-qurban-untuk-desa-miskin-gunungkidul.html

Maaf untuk donasi qurban di sini sudah tutup.

al Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal -hafizhahullah-
Semoga Allah mengampuni dosanya, orang tuanya, istrinya dan keluarganya. Aamiin.

Riyadh, 01/12/1433 H

***

10 hari pertama dzulhijjah


عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ : مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ مِنْ هَذِ هِ اْلأَيَّامِ –يَعْنِي أَيَّامُ الْعَشْرِ- قَالُوا : يَا رَسُوْلَ اللهِ وَ لَا الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ ؟ قَالَ : وَ لَا الْجِهَادُ فِي سَبِيْلِ اللهِ, إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, sesungguhnya Nabi shalallahu alaihi wasalam bersabda,

“Tidak ada hari-hari yang mana amal shalih pada hari itu lebih dicintai Allah ‘azza wa jalla daripada hari-hari ini, -yakni sepuluh hari pertama Dzulhijjah-.” Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, tidak pula jihad fi sabilillah?” Beliau bersabda, “Tidak pula jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak ada yang kembali sedikit pun.”

ولَفْظُهُ فِي إِحْدَى رِوَايَاتِهِ فَقَالَ: مَا عَمَلٌ أَزْكَى عِنْدَ اللهِ وَلاَ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ خَيْرٍ يَعْمَلُهُ فِي عَشْرِ الأَضْحَى

Lafal Ibnu ‘Abbas dalam salah satu riwayatnya, maka beliau bersabda, “Tidak ada amal yang lebih suci dan lebih agung pahalanya di sisi Allah, selain kebaikan yang ia kerjakan pada sepuluh awal Dzulhijjah.”
Shahih, diriwayatkan Al-Bukhari (969) dan Al-Baihaqi dalam Asy-Syu’ab (3752).

Syaikh Utsaimin berkata : "10 hari pertama dzulhijjah lebih afdhol daripada 10 malam terakhir bulan romadhan. Hendaknya para penuntut ilmu mengingatkan masyarakat akan keutamaan ini, karena kebanyakan kaum muslimin lalai akan hal ini".

saudaraku... jika kita semangat beribadah tatkala 10 terakhir di bulan ramadan maka hendaknya kita juga bersemangat dengan berbagai ibadah pada 10 hari dzul hijjah, baik puasa, sholat malam, sedekah, baca qur'an, berbakti kepada orang tua, dzikir dll.

terutama amalan qurban... karena ia merupakan bentuk ibadah mengalirkan darah

http://www.abu-riyadl.blogspot.com/2012/10/informasi-kurban-di-boyolali.html?m=1

Blog Archive