Follow us on:

DEFINISI SALAF, SALAFY DAN SALAFIYYAH






Menurut bahasa (etimologi), 

Salaf artinya, yang terdahulu (nenek moyang), yang lebih tua dan lebih utama. Jadi Salaf artinya ialah para pendahulu.

Adapun menurut istilah (terminologi),
kata Salaf berarti generasi pertama dan terbaik dari ummat (islam) ini. Mereka adalah :
para sahabat,
tabi’in,
tabi’ut tabi’in dan para Imam pembawa petunjuk pada tiga kurun (generasi/masa) pertama yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sebagaimana sabda Rasul shalallahu ‘alaihi wasallam :

“Sebaik-baik manusia adalah pada generasiku ini (yaitu masa para sahabat), kemudian yang sesudahnya (masa tabi’in), kemudian yang sesudahnya (masa tabi’ut tabi’in)” (HR. Bukhari,Muslim, dan Ahmad)

Menurut al Qalsyaani: 

 
“Salafush-Sholih adalah generasi pertama dari ummat ini, yang pemahaman ilmunya sangat dalam, yang mengikuti petunjuk nabi shalallahu ‘alaihi wasallam, dan menjaga Sunnahnya..”

Syaikh Mahmud Ahmad Khafaji berkata dalam kitabnya, al ‘Aqidatul-Islamiyyah Bainas Salafiyyah wal Mu’tazilah:
“Penetapan istilah Salaf tidak cukup dengan hanya dibatasi waktu saja, bahkan harus sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah menurut pemahaman Salafush-Sholih (tentang aqidah, manhaj, akhlaq dan suluk, Pent).

Barang siapa yang pendapatnya SESUAI DENGAN Al-Quran dan Sunnah mengenai ‘aqidah, hukum dan suluknya (perilaku) menurut pemahaman Salaf,
maka dia disebut Salafi,
meskipun tempatnya jauh dan berbeda masanya.

Sebaliknya,
barang siapa yang pendapatnya MENYALAHI Al-Quran dan Sunnah, maka ia bukan seorang Salafi MESKIPUN ia hidup pada zaman sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in.”


Istilah Salafi dan Salafiyah adalah :

 
bentuk PENISBATAN kepada generasi Salaf.

Jadi
arti Salafi adalah orang yang MENAPAKI JEJAK SALAF dan yang MENGIKUTI petunjuk mereka.

Adapun
Salafiyyun adalah kata JAMAK dari Salafi yang merupakan penisbatan kepada orang-orang yang berjalan di atas manhaj Salaf dengan mengikuti Al-Quran dan Sunnah serta berdakwah kepada keduanya dan mengamalkanya,
maka mereka itulah yang disebut sebagai ahlussunnah wal jama’ah.


Jadi
Salaf bukan kelompok atau golongan/organisasi seperti yang difahami sebagian orang.

Tetapi,
Salaf adalah manhaj.
Yaitu sistem hidup dalam ber’aqidah, beribadah, berhukum, berakhlak, dan yang lainnya yang wajib diikuti oleh setiap muslim. Maka wajar tidak ada stiker-stiker, atau logo maupun Mars yang berbau Salaf, karena Salaf bukanlah Hizbi atau golongan, melainkan sebuah manhaj.

Salafiyyah bukan kelompok seperti jama’ah tabligh, Ikhwanul Muslimin, Hizbut tahrir atau yang lainnya yang memiliki pendiri dan tahun pendirian, tapi salafiyyah hanyalah METODE yang BERLANDASKAN kepada pemahaman Salafus Sholih dari kalangan sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in yang tidak memiliki pemimpin melainkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam..


 
DAKWAH SALAF BUKAN DAKWAH BARU

 
Oleh : Try Mhd Muchtar Habibie At-Tibinjy, SE

Dakwah Salaf bukanlah dakwah yang baru. Tetapi ia adalah dakwah Ahlus Sunnah.

Yaitu dakwah haq yang dilakukan para sahabat. Dakwah Salaf mengajak ummat Islam berpegang kepada Sunnah nabi shalallahu ‘alaihi wasallam, mengajak ummat untuk kembali kepada Al-Quran dan As-Sunnah menurut pemahaman Salafus-Sholih.

Iman Bukhari radhyallahu 'anhu membuat suatu bab dalam shohihnya dengan judul “Ilmu Itu Sebelum Berbicara Dan Berbuat.” Oleh karena itu mari kita pelajari hal-hal berikut :

Defenisi Salaf, Salafi dan Salafiyyah

Menurut bahasa (etimologi), Salaf artinya, yang terdahulu (nenek moyang), yang lebih tua dan lebih utama. Jadi Salaf artinya ialah para pendahulu.

Adapun menurut istilah (terminologi), kata Salaf berarti generasi pertama dan terbaik dari ummat (islam) ini. Mereka adalah para sahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan para Imam pembawa petunjuk pada tiga kurun (generasi/masa) pertama yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sebagaimana sabda Rasul shalallahu ‘alaihi wasallam :

“Sebaik-baik manusia adalah pada generasiku ini (yaitu masa para sahabat), kemudian yang sesudahnya (masa tabi’in), kemudian yang sesudahnya (masa tabi’ut tabi’in)” (HR. Bukhari,Muslim, dan Ahmad)

Menurut al Qalsyaani: “Salafush-Sholih adalah generasi pertama dari ummat ini, yang pemahaman ilmunya sangat dalam, yang mengikuti petunjuk nabi shalallahu ‘alaihi wasallam, dan menjaga Sunnahnya..”

Syaikh Mahmud Ahmad Khafaji berkata dalam kitabnya, al ‘Aqidatul-Islamiyyah Bainas Salafiyyah wal Mu’tazilah: “Penetapan istilah Salaf tidak cukup dengan hanya dibatasi waktu saja, bahkan harus sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah menurut pemahaman Salafush-Sholih (tentang aqidah, manhaj, akhlaq dan suluk, Pent).

Barang siapa yang pendapatnya sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah mengenai ‘aqidah, hukum dan suluknya (perilaku) menurut pemahaman Salaf, maka dia disebut Salafi, meskipun tempatnya jauh dan berbeda masanya. Sebaliknya, barang siapa yang pendapatnya menyalahi Al-Quran dan Sunnah, maka ia bukan seorang Salafi meskipun ia hidup pada zaman sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in.”

Istilah Salafi dan Salafiyah adalah bentuk penisbatan kepada generasi Salaf. Jadi arti Salafi adalah orang yang menepaki jejak Salaf dan yang mengikuti petunjuk mereka.

Salafiyyun jamak dari Salafi yang merupakan penisbatan kepada orang-orang yang berjalan di atas manhaj Salaf dengan mengikuti Al-Quran dan Sunnah serta berdakwah kepada keduanya dan mengamalkanya, maka mereka itulah yang disebut sebagai ahlussunnah wal jama’ah.

Jadi Salaf bukan kelompok atau golongan/organisasi seperti yang difahami sebagian orang. Tetapi, Salaf adalah manhaj. Yaitu sistem hidup dalam ber’aqidah, beribadah, berhukum, berakhlak, dan yang lainnya yang wajib diikuti oleh setiap muslim. Maka wajar tidak ada stiker-stiker, atau logo maupun Mars yang berbau Salaf, karena Salaf bukanlah Hizbi atau golongan, melainkan sebuah manhaj.

Salafiyyah bukan kelompok seperti jama’ah tabligh, Ikhwanul Muslimin, Hizbut tahrir atau yang lainnya yang memiliki pendiri dan tahun pendirian, tapi salafiyyah hanyalah METODE yang BERLANDASKAN kepada pemahaman Salafus Sholih dari kalangan sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in yang tidak memiliki pemimpin melainkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam..

Beberapa Dalil Wajibnya Mengikuti Salaf

Mengikuti manhaj Salaf bukanlah suatu hal yang mustahab (bila dikerjakan mendapat pahala dan bila ditinggalkan tidak mengapa), tapi mengikuti jejak mereka dalam segala bidang baik dalam aqidah, ibadah, dakwah, jihad, muamalah, akhlaq dan lain-lain adalah suatu kewajiban bagi yang menginginkan hidayah dan keselamatan di dunia dan di akhirat.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, yang artinya : “Orang-orang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk islam) diantara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridho kepada mereka dan merekapun ridho kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka syurga-syurga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS At-Taubah:100)

Di dalam ayat ini Allah memuji orang-orang yang mengikuti jejak Salaf dari kalangan Muhajirin dan Anshar dan di dalamnya terdapat perintah akan wajibnya mengikuti mereka, karena keridhoan Allah tidak mungkin bisa diraih melainkan hanya dengan mengikuti mereka. Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah memperingatkan kita agar tidak menyelisihi jalan mereka, dan Allah mengancam orang yang menyelisihinya dengan api Jahannam, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu’min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS An- Nisa’:115)

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam telah memerintahkan umatnya untuk mengkuti sunnahnya dan sunnah para khalifah sesudahnya. Beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya barangsiapa yang hidup sepeninggalanku akan melihat perbedaan yang banyak, maka wajib atas kalian untuk berpegang dengan sunnahku dan sunnah khulafaur rasyidin yang mendapat hidayah sesudahku. Pegang teguhlah sunnah tersebut dan gigitlah ia dengan gigi geraham kalian, hati-hati kalian dari perkara-perkara yang baru, karena setiap perkara yang baru adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)..
_______


Catatan :

Pertanyaan :
" ... karena saya pengikut Madzhab sejati khusunya Imam Syafi'i yang telah diakui oleh para mayoritas ulama dan muslim seluruh dunia dari dulu hingga sekarang, nggak kayak salafi yang baru muncul kemarin sore langsung nyalahin mayoritas ulama, ... "

Jawab
Note di atas .....

Jadi, mazdab Syafi'i dan Salafi itu terlebih dulu ada Salaf.

Imam Syafi'i bermanhaj salaf (mengikuti pemahaman) salaf (orang yang pertama2 memeluk Islam, yang Allah telah ridho kepada mereka dan mereka ridho kepada Allah (buka AQ at Taubah ayat 100).

SEBUTAN UNTUK PENGIKUT "MANHAJ SALAF"

Seorang yang mengikuti manhaj salaf ini disebut dengan Salafy atau As Salafy, jamaknya Salafiyyun atau As Salafiyyun.

Al Imam Adz Dzahabi berkata:
“As Salafi adalah sebutan bagi siapa saja yang berada di atas manhaj salaf.” (Siyar A’lamin Nubala 6/21).

Orang-orang yang mengikuti manhaj salaf (Salafiyyun) biasa disebut dengan :

 
Ahlus Sunnah wal Jamaah dikarenakan berpegang teguh dengan Al Quran dan As Sunnah dan bersatu di atasnya. 


Disebut pula dengan Ahlul Hadits wal Atsar dikarenakan berpegang teguh dengan hadits dan atsar di saat orang-orang banyak mengedepankan akal. 


Disebut juga Al Firqatun Najiyyah, yaitu golongan yang Allah selamatkan dari neraka (sebagaimana yang akan disebutkan dalam hadits Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash), 


Disebut juga Ath Thaifah Al Manshurah, kelompok yang senantiasa ditolong dan dimenangkan oleh Allah (sebagaimana yang akan disebutkan dalam hadits Tsauban). (Untuk lebih rincinya lihat kitab Ahlul Hadits Humuth Thaifatul Manshurah An Najiyyah, karya Asy Syaikh Dr. Rabi’ bin Hadi Al Madkhali).

dinukil dr http://adiabdullah.wordpress.com/kenapa-manhaj-salaf/


semoga bermanfaat

Blog Archive