Follow us on:

MEMAHAMI KEDEKATAN ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA

by Al-Ustadz Abu Asma Andre -hafizhahullah- on Monday, July 9, 2012 at 2:34pm


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
يَا أَيُّهَا الّذِينَ آمَنُواْ اتّقُواْ اللّهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مّسْلِمُونَ 
 يَآ أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْراً وَنِسَآءً وَاتَّقُوْا اللَّهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْباً
يَا أَيُّهَا الّذِينَ آمَنُواْ اتّقُواْ اللّهَ وَقُولُواْ قَوْلاً سَدِيداً . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماًً
أما بعد: فإن أصدق الكلام كلام الله وخير الهدي هدي محمد  وشر الأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار.

Pendahuluan :

Diantara keyakinan yang dipegang oleh As Salafus Shalih adalah meyakini Allah subhanahu wa ta'ala beristiwa diatas arsy, tinggi dan berpisah dari makhluk-Nya. Bersamaan dengan itu, dijumpai didalam dalil Al Qur-an maupun As Sunnah penshifatan bahwa Allah subhanahu wa ta'ala dekat, lalu bagaimanakah menggabungkan diantara dua hal ini ? insyaAllah tulisan ringkas dibawah ini akan berusaha menjelaskan perkara tersebut.

Memahami Kedekatan Allah Ta'ala Dengan Makhluk-Nya

Didalam Al Qur-an lafadz dekat ( kedekatan Allah Ta'ala ) dilafadzkan dengan قَرِيبٌ , para ahli bahasa menjelaskan lafadz tersebut bermakna lawan dari jauh. ( As Shihah 1/198 )

Adapun didalam Al Qur-an penyebutan lafadz قَرِيبٌ yang disandarkan kepada Allah subhanahu wa ta'ala ada pada tiga tempat :

Pertama :
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
" Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." ( QS Al Baqarah : 186 )

Kedua :
وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُواْ اللّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَـهٍ غَيْرُهُ هُوَ أَنشَأَكُم مِّنَ الأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُواْ إِلَيْهِ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُّجِيبٌ
" Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya kaum 'Ad itu kafir kepada Tuhan mereka. Ingatlah kebinasaanlah bagi kaum 'Ad (yaitu) kaum Huud itu. Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata : "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)." ( QS Hud : 60 - 61 )

Ketiga :
قُلْ إِن ضَلَلْت ُفَإِنَّمَا أَضِلُّ عَلَى نَفْسِي وَإِنِ اهْتَدَيْتُ فَبِمَا يُوحِي إِلَيَّ رَبِّي إِنَّهُ سَمِيعٌ قَرِيبٌ
" Katakanlah : "Jika aku sesat maka sesungguhnya aku sesat atas kemudharatan diriku sendiri dan jika aku mendapat petunjuk maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat." ( QS Saba : 50 )

Adapun didalam As Sunnah penyebutan lafadz قَرِيبٌ yang disandarkan kepada Allah subhanahu wa ta'ala ada dibeberapa tempat, diantaranya hadits yang dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad rahimahullah :
عَن أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ قَالَ
كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزَاةٍ فَجَعَلْنَا لَا نَصْعَدُ شَرَفًا وَلَا نَعْلُو شَرَفًا وَلَا نَهْبِطُ فِي وَادٍ إِلَّا رَفَعْنَا أَصْوَاتَنَا بِالتَّكْبِيرِ قَالَ فَدَنَا مِنَّا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَيُّهَا النَّاسُ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ فَإِنَّكُمْ مَا تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلَا غَائِبًا إِنَّمَا تَدْعُونَ سَمِيعًا بَصِيرًا إِنَّ الَّذِي تَدْعُونَ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِكُمْ مِنْ عُنُقِ رَاحِلَتِهِ يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ أَلَا أُعَلِّمُكَ كَلِمَةً مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Dari Abu Musa Al Asy'ari ia berkata : Kami pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu peperangan. Dan tidaklah kami mendaki dan menaiki tempat yang tinggi dan tidak pula saat menuruni suatu lembah, kecuali kami mengangkat suara dengan takbir. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun mendekat ke arah kami dan bersabda : "Wahai sekalian manusia, pelankanlah suara kalian saat (berdo'a dan) bertakbir, karena kalian tidaklah menyeru yang buta dan tidak pula ghaib. Sesungguhnya kalian hanya berdo'a kepada Dzat Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat. Sesungguhnya Dzat yang kalian berdo'a kepada-Nya adalah lebih dekat daripada dekatnya seorang dari kalian terhadap leher hewan tunggangannya. Wahai Abdullah bin Qais, maukah aku ajarkan padamu satu simpanan dari simpanan-simpanan surga ? (yaitu), laa haula walaa quwaata illa billah ( Tidak ada daya dan upada kecuali dari Allah )." ( HR Imam Ahmad )

Perkataan Para Ulama Didalam Memaknai Kedekatan Allah Azza Wa Jalla

Abul Qasim Abdurrahman bin Ishaq Az Zujaj rahimahullah ( wafat tahun 340 H ) berkata didalam kitabnya Isytiqaq Asma Allah ( hal 146 - 147, cet Muasasah Ar Risalah (1) ) berkata :
القريب في اللغة على اوجه
القريب الذى ليس ببعيد ,فالله عزوجل قريب ليس ببعيد كما قال عزوجل :{ وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ}.البقرة 186
أى :أنا قريب الإجابة ,وهو مثل قةله عزوجل :{ وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَبَصِيرٌ }الحديد:4
وكما قال عزوجل:{ الْأَرْضِ مَا يَكُونُ مِن نَّجْوَى ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَا أَدْنَى مِن ذَلِكَ وَلَا أَكْثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا}المجادلة:7
وكما قال عزوجل :{ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ }ق:16
وكما قال : وَهُوَ الَّذِي فِي السَّمَاء إِلَهٌ وَفِي الْأَرْضِ إِلَهٌ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْعَلِيمُ .الزخرف:84
والله عزوجل محيط بالأشياء كلها علماً بكل شيء لايعزب عنه منها شيء ,وكل هذا يراد به -والله اعلم - إحاطة علمه بكل شيء ,وكون كل شيءتحت قدرته وسلطانه وحكمه وتصرفه ,ولايراد بذلك قرب المكان والحلول في بعضه دون بعض جل الله وتعالى عما يقول الظالمون علواً كبيراً
Al Qarib ( dekat ) didalam arti bahasa ada beberapa bentuk :
Dekat yang bermakna tidak jauh, dan Allah subhanahu wa ta'ala dekat dalam makna tidak jauh, sebagaimana Allah Azza Wa Jalla berfirman :
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ
" " Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku..." ( QS Al Baqarah : 186 ) maknanya adalah Aku ( Allah Ta'ala - pent ) dekat pengkabulannya, hal ini seperti firman Allah Azza Wa Jalla :
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَبَصِيرٌ
"  Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." ( QS Al Hadid : 4 ), sebagaimana Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
الْأَرْضِ مَا يَكُونُ مِن نَّجْوَى ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَا أَدْنَى مِن ذَلِكَ وَلَا أَكْثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا
" Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada..." ( QS Al Mujaadilah : 7 ), sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta'ala :
وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ
" dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.." ( QS Qaaf : 6 ), sebagaimana Allah subhanahu wata'ala berfirman :
وَهُوَ الَّذِي فِي السَّمَاء إِلَهٌ وَفِي الْأَرْضِ إِلَهٌ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْعَلِيمُ
" Dan Dialah Tuhan (Yang disembah) di langit dan Tuhan (Yang disembah) di bumi dan Dia-lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. " ( QS Az Zukhruf : 84 )

Allah azza wa jalla meliputi segala sesuatu, ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, tidak ada yang luput dari-Nya segala sesuatu, sebagaimana yang telah Allah sebutkan untuk dirinya - wallahu 'alam - , ilmunya meliputi segala sesuatu, dan semua yang terjadi dibawah kehendak, kekuasaan, hikmah dan kepengaturan-Nya. Tidaklah yang diinginkan dengan hal ini kedekatan Allah secara tempat dan bersatu ( dengan makhluk-Nya - pent ) sebagian dengan sebagian yang lain, Maha Mulia Allah Ta'ala atas perkataan orang - orang dzhalim tersebut.( Sampai disini nukilan dari Az Zujaj rahimahullah )

Al Imam Al Baihaqi Asy Syafi'i rahimahullah membawakan dua atsar dari dua orang imam kaum muslimin didalam kitabnya Al Asma Wa Shifat hal 427 ( cet Darul Hadits ) :
أخبرنا أبو عبد الرحمن محمد بن الحسين السلمي ، أنا أبو الحسن محمد بن محمود المروزي الفقيه ، ثنا أبو عبد الله محمد بن علي الحافظ ، ثنا أبو موسى محمد بن المثنى ، حدثني سعيد بن نوح ، ثنا علي بن الحسن بن شقيق ، ثنا عبد الله بن موسى الضبي ، ثنا معدان العابد ، قال : سألت سفيان الثوري عن قول الله عز وجل :  وهو معكم  قال : علمه
Telah mengkhabarkan kepada kami Abu Abdurrahman Muhammad bin Al Husain As Sulami, telah mengkhabarkan kepada kami Abul Hasan Muhammad bin Mahmud Al Marwadzi Al Faqih, telah menceritakan kepada kami Abu Abdillah Muhammad bin Ali Al Hafidz, telah menceritakan kepada kami Abu Musa Muhammad bin Mutsana, telah menceritakan kepada saya Sa'id bin Nuh, telah menceritakan kepada kami Ali bin Al Hasan bin Syaqiq, telah menceritakan kepada kamu Abdullah bin Musa Ad Dhabi, telah menceritakan kepada kami Ma'dan Al Abid berkata : " Aku bertanya kepada Sufyan Ats Tsauri tentang firman Allah azza wa jalla وهو معكم ( Dia bersama kalian ). " Maka Ats Tsauri berkata : " Bersama ilmu-Nya."

 أخبرنا أبو عبد الرحمن السلمي ، أنا أبو الحسن المحمودي ، ثنا محمد بن علي الحافظ ، ثنا أبو موسى ، حدثني سعيد بن نوح ، حدثني أبي نوح بن ميمون ، ثنا بكير بن معروف ، عن مقاتل بن حيان ، عن الضحاك ، قال :  ما يكون من نجوى ثلاثة إلا هو رابعهم ولا خمسة إلا هو سادسهم  قال : هو الله عز وجل على العرش وعلمه معهم
Telah mengkhabarkan kepada kami Abu Abdirrahman As Sulami, telah menceritakan kepada kami Abu Hasan Al Mahmudi, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ali Al Hafidz, telah menceritakan kepada kami Abu Musa, telah menceritakan kepadaku Abi Nuh bin Maimun, telah menceritakan kepada kami Bukair bin Ma'ruf dari Muqatil bin Hayyan dari Ad Dhahak berkata : Allah berfirman : ما يكون من نجوى ثلاثة إلا هو رابعهم ولا خمسة إلا هو سادسهم ( Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. ) berkata Ad Dhahak : " Allah azza wa jallah berada diarsy dan ilmu-Nya bersama kalian.

Imam Al Khathabi rahimahullah berkata dalam kitabnya Sya'nu Dua hal 101 - 102 :
القريب معناه :أنه قريب بعلمه من خلقه ,قريب ممن يدعوه بالإجابةكاقوله تعالى: وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ
Dekat maknanya adalah : dekat dengan ilmunya kepada makhluk ( ciptaan - Nya - pent ), dekat kepada siapa yang berdoa untuk mengkabulkan doanya, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman :
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ
" " Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku..." ( QS Al Baqarah : 186 )

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata dalam Al Aqidah Al Wasithiyyah :
في قوله وهو معكم أينما كنتم
وقد دخل فيما ذكرناه من الإيمان بالله الإيمان بما أخبر الله به في كتابه وتواتر عن رسوله وأجمع عليه سلف الأمة من أنه سبحانه فوق سماواته على عرشه بائن على خلقه ، وهو سبحانه معهم أينما كانوا يعلم ما هم عاملون كما جمع بين ذلك في قوله : " هو
الذي خلق السماوات والأرض في ستة أيام ثم استوى على العرش يعلم ما يلج في الأرض وما يخرج منها وما ينزل من السماء وما يعرج فيها وهو معكم أين ما كنتم والله بما تعملون بصير " .
وليس معنى قوله : " وهو معكم " أنه مختلط بالخلق فإن هذا لا توجهه اللغة ، بل القمر آية من آيات الله من أصغر مخلوقاته ، وهو موضوع في السماء ، وهو مع المسافر وغير المسافر أينما كان .
" Didalam firman Allah :  وهو معكم أينما كنتم (  Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada ) masuk didalamnya apa yang telah kami sebutkan diantara iman kepada Allah adalah beriman dengan apa yang Allah khabarkan tentang-Nya didalam Al Qur-an dan yang mutawatir dari Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dan ijma salaf dari ummat ini, bahwa Allah subhanahu wa ta'ala berada dilangit diatas arsy dan berpisah dari makhluk-Nya, Allah bersama kalian dimana saja kalian berada dengan ilmu-Nya, dan inilah jalan yang ditempuh untuk menggabungkan dengan الذي خلق السماوات والأرض في ستة أيام ثم استوى على العرش ( Allah yang menciptakan langit serta bumi dalam enam masa kemudian beristiwa diatas arsy ).

Dan bukanlah makna وهو معكم ( Dia bersama kalian ) maknanya Dia bercampur dengan makhluk-Nya, karena hal ini tidak dikenal dari sudut bahasa, bahkan bulan yang merupakan ayat dari ayat - ayat Allah dan dia adalah makhluk yang kecil berada di langit, dan bulan bersama musafir dimana saja musafir itu berada. "

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sadi rahimahullah berkata :
" Kedekatan Allah Ta'ala ada dua macam : (1) kedekatan yang bersifat umum yang meliputi semua orang dengan ilmu, pengawasan dan penglihatan-Nya dan (2) kedekatakan yang bersifat khusus dengan mengabulkan permintaan hamba-hamba-Nya dan mencintai mereka, kedekatan ini tidaklah dalam makna meliputi secara hakikat..." ( Taisir 5/304 )

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan ringkas diatas maka dapat diketahui bahwasanya lafadz قَرِيبٌ ( dekat ) apabila dishifatkan untuk Allah subhanahu wa ta'ala maknanya adalah dekat secara kepengawasan dan ilmu, dan juga bisa bermakna dekat secara pertolongan dan kecintaan, sebagaimana tampak dalam ucapan yang disampaikan oleh Syaikh As Sa'di diatas. Dan tidaklah yang diinginkan dengan lafadz dekat maknanya adalah dekat secara dzat.

Penutup :

Demikianlah yang bisa dan mampu saya susun, dan inilah yang Allah subhanahu wata'ala mudahkan untuk saya kerjakan, sebenarnya disana masih ada satu pembahasan yang terkait dan tertinggal, yaitu menjelaskan berbagai macam syubhat yang ada dalam masalah kedekatan Allah azza wa jalla dengan makhluk-Nya, akan tetapi saya sengaja meninggalkannya dikarenakan keterbatasan ilmu yang saya miliki dan memberikan kesempatan kepada penuntut ilmu lainnya untuk menyingkap syubhat - syubhat ini.

Abu Asma Andre
Ciangsana - Cileungsi
18 - 20 Syaban 1433 H

سبحانك اللهم وبحمدك اشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك


Catatan Kaki :
1. Kitab ini dapat diunduh di : http://www.4shared.com/rar/VrzgEJ00/____.html

 Kitab tulisan Al Zujaj bisa diunduh di : http://www.4shared.com/rar/VrzgEJ00/____.html

source 

Blog Archive