Follow us on:

AL-JAMA'AH


AL-JAMA'AH menurut pengertian Asyari'ah (bukan Asy'ariyah_pen) ialah :
»̶>❥orang-orang yang telah sepakat berpegang dengan kebenaran yang pasti sebagaimana TERTERA dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits
»̶>❥dan MEREKA ITU IALAH para shahabat, tabi'in (yakni orang-orang yang belajar dari shahabat DALAM PEMAHAMAN dan PENGAMBILAN ISLAM)
»̶>»̶>❥❥WALAUPUN jumlah mereka sedikit,

Sebagaimana pernyataan Ibnu Mas'ud radhiallahu anhu :

"AL-JAMA'AH itu ialah apa saja yang MENCOCOKI KEBENARAN, WALAUPUN engkau sendirian (dalam mencocoki kebenaran itu). Maka kamu seorang adalah Al-Jama'ah."

Betapa bagusnya apa yang dikatakan Abu Muhammad Abdurrahman bin Isma'il yang terkenal dengan Abu Syamah [Abu Syamah wafat pada tahun 655 h. Lihat biografinya dalam Tadzkirah Al-Huffadz IV/1460] dalam kitabnya tentang hal-hal baru dan bentuk-bentuk bid'ah [Yaitu dalam kitabnya Al-Baits 'ala Inkar Al-Bida' wal Hawadits 19-20, dan Ibnu Abil 'Izz Al-Hanafi menukil darinya dalam Syarah Ath-Thahawiyah 362], terdapat perintah memegang teguh JAMA'AH.

Maka
yang dimaksud dengannya adalah, memegang teguh kebenaran dan mengikutinya, meskipun orang yang berpegang teguh kepadanya sedikit, sedangkan orang yang melanggarnya banyak.

Sebab
kebenaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh JAMA'AH pertama pada masa Nabi shalallahu 'alaihi wasallam dan shahabatnya, dan tidak diukur oleh banyaknya orang yang mengikuti bid'ah mereka.



'Amr bin Maimun Al-Audi berkata, "Saya telah menyertai Mu'adz di Yaman, dan saya tidak berpisah dengannya hingga saya menguburkannya di Syam. Kemudian setelah itu, saya selalu menyertai orang terpandai dalam ilmu fiqh, Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anhu, maka saya mendengar dia berkata,
"'Hendaklah kalian memegang teguh JAMA'AH. Sebab tangan Allah di atas JAMA'AH.' Pada suatu hari saya mendengar dia berkata, 'Akan memimpin kalian para pemimpin yang mengakhirkan shalat dari waktunya, maka shalatlah kalian tepat pada waktunya, sebab demikian itu adalah yang wajib, dan shalatlah kalian bersama mereka karena shalat itu bagi kalian adalah tambahan (sunnah).' Saya berkata, 'Wahai shahabat Muhammad! Aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan kepada kami?' Ia berkata, "Apakah itu?' Saya berkata, 'Engkau memerintahkan aku berjama'ah dan menghimbauku kepadanya kemudian kamu berkata, 'Shalatlah kamu sendirian, dan demikian itu adalah yang wajib, dan shalatlah kalian bersama jama'ah, dan dia sunnah?' Ia berkata, 'Wahai 'Amr bin Maimun. Saya mengira kamu orang yang terpandai tentang fiqh dari penduduk negeri ini.

KAMU MENGERTI, APA JAMA'AH ITU?'

Saya berkata, 'Tidak.'

Ia berkata,
'SESUNGGUHNYA MAYORITAS masyarakat adalah orang-orang yang berpaling dari JAMA'AH. JAMA'AH ADALAH SESUATU YANG SESUAI KEBENARAN, MESKIPUN KAMU HANYA SENDIRIAN '."

[Diriwayatkan oleh Al-Lalikai dalam As-Sunnah nomor 160, dan lihat buku saya Ad-Da'wah Ilallah 89-95 pasal Al-Jama'ah Musthalah wa Bayan.]



Dalam riwayat lain disebutkan, "Maka dia memukul pahaku dan berkata, 'Celakalah kamu! Sesungguhnya mayoritas manusia berpaling dari JAMA'AH. Sesungguhnya JAMA'AH adalah APA YANG SESUAI dengan KETA'ATAN kepada Allah 'Azza wa Jalla'."

Nu'aim bin Hammad berkata, "Yakni, jika JAMA'AH telah rusak, maka kamu harus memegang teguh apa yang telah dilakukan JAMA'AH ketika sebelum rusak, MESKIPUN kamu SENDIRIAN, maka sesungguhnya ketika itu kamu adalah JAMA'AH."
__


Dinukil dr.
Antara Banyak Dan Sedikit


http://almanhaj.or.id/content/1831/slash/0

Blog Archive