Follow us on:

SYAIKH AL ALBANI DAN SHAHIHAIN ( SHAHIH AL BUKHARI DAN SHAHIH MUSLIM )


by Abu Asma Andre on Monday, October 8, 2012 at 8:17pm


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
يَا أَيُّهَا الّذِينَ آمَنُواْ اتّقُواْ اللّهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مّسْلِمُونَ   
 يَآ أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْراً وَنِسَآءً وَاتَّقُوْا اللَّهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْباً
يَا أَيُّهَا الّذِينَ آمَنُواْ اتّقُواْ اللّهَ وَقُولُواْ قَوْلاً سَدِيداً . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماًً
أما بعد: فإن أصدق الكلام كلام الله وخير الهدي هدي محمد  وشر الأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار.

Sering terdengar bahwa Syaikh Al Albani rahimahullah mendhaifkan hadits dalam Shahih Al Bukhari dan Shahih Muslim, dan hal ini dijadikan senjata bagi sebagian orang untuk melemparkan berbagai tuduhan miring kepada Syaikh Al Albani rahimahullah, maka diantara bentuk menjelaskan tentang perkara ini, tulisan ringkas ini dibuat.

Sebagai sebuah contoh Imam Muslim meriwayatkan didalam shahihnya :

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ ابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ حَبِيبٍ عَنْ طَاوُسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ كَسَفَتْ الشَّمْسُ ثَمَانَ رَكَعَاتٍ فِي أَرْبَعِ سَجَدَاتٍ
وَعَنْ عَلِيٍّ مِثْلُ ذَلِكَ
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abi Syaibah telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ulayyah dari Sufyan dari Habib dari Thawus dari Ibnu Abbas ia berkata : " Ketika terjadi gerhana matahari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat (gerhana) dengan delapan kali ruku' dan empat kali sujud (dalam dua raka'at). Dan dari Ali bin Abu Thalib juga diriwayatkan seperti itu."

Betul memang Syaikh Al Albani berkata dalam Irwa'ul Ghalil 3/129 :

«ضعيفٌ، وإن أخرجه مسلم ومن ذُكِرَ معه وغيرهم». فذكر تدليس حبيب وعدم سماعه ثم قال: «وفيه علة أخرى وهي الشذوذ. فقد خَرّجتُ للحديثِ ثلاثَ طُرق أخرى عن ابن عباس، وفيها كلها: أربع ركعات وأربع سجدات. وفي هذه الطريق المعلة: ثماني ركعات. فهذا خطأٌ قطعاً».
" Dhaif, walaupun dikeluarkan oleh Muslim...kemudian beliau menyebutkan tadlis yang dilakukan oleh Habib dan ketidak mendengarnya dia dari Thawus, kemudian beliau berkata : " Disana ada illat lain yaitu syadz, sesungguhnya telah dikeluarkan hadits ini dengan tiga jalan yang lain dari Ibnu Abbas dan semua didalamnya : empat ruku dan empat sujud, dan dalam riwayat ini ilatnya adalah delapan ruku."

Orang - orang yang memiliki hasad kepada dakwah salafiyyah secara umum dan Syaikh Al Albani secara khusus menjadikan pendhaifan Syaikh Al Albani terhadap hadits ini sebagai senjata untuk menjelek - jelekkan Syaikh Al Albani dengan mengatakan : " Lihat Al Albani mendhaifkan hadits dalam shahih Muslim." atau yang serupa dengannya.

Orang - orang yang menuduh Syaikh Al Albani, pura - pura lupa atau bahkan tidak tahu, bahwa riwayat Imam Muslim diatas juga dikritisi oleh banyak ulama diantaranya :

1. Imam Al Baihaqi dalam Sunanul Kubra 3/327 beliau berkata :

وحبيب بن أبي ثابت –وإن كان من الثقات– فقد كان يدلس. ولم أجده ذَكَرَ سماعَهُ في هذا الحديث عن طاووس
Adapun Habib bin Abi Tsabit - walaupun dia tsiqah - akan tetapi seorang mudalis, yang tidaklah dia dijumpai mendengar hadits ini dari Thawus."

2. Imam Ibnu Hibban dalam Shahih Ibnu Hibban 7/98 beliau berkata :

ليس بصحيح، لأن حبيباً لم يسمع من طاووس هذا الخبر
Tidak shahih, dikarenakan Habib tidak mendengar dari Thawus khabar ini.

Dari nukilan ini menjadi jelas bahwa bukan hanya Syaikh Al Albani yang " pernah " melemahkan hadits dalam Shahih Al Bukhari dan Shahih Muslim, diantaranya juga Al Imam Ad Daraquthni, Al Imam Al Baihaqi juga Imam Ibnu Hibban " pernah " melemahkan hadits dalam shahihain, terlepas dari permasalahan siapakah yang benar dalam menghukumi hadits diatas, akan tetapi kenyataan yang ada sedemikian.

Maka mengapa manusia yang menuduh Syaikh Al Albani melakukan kedzaliman kepada Shahih Al Bukhari dan Shahih Muslim tidak melemparkan tuduhan yang serupa kepada Al Imam Ad Daraquthni, Al Imam Al Baihaqi, Al Imam Ibnu Hibban dan lain - lain...?

Wallahu 'alam...

Abu Asma Andre
Ciangsana - Cileungsi
1 Dzulqadah 1433 H

سبحانك اللهم وبحمدك اشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك

ada beberapa contoh serupa didalam masalah ini, sengaja tidak saya terjemahkan, adapun yang menghendaki melihatnya secara lengkap silahkan ke link berikut ( sekaligus sumber tulisan ini ) : 


 Di antara yang suka "menyerang" Syaikh Al-Albani rahimahullah adalah Hasan As-Saqqaf (dalam kitab At-Tanaaqudhaat miliknya) ya ustadz Abu Asma Andre? Tapi alhamdulillah sebagian ulama sudah ada yang "membongkar" tadlis (ketidakjujuran) Hasan As-Saqqaf yang terdapat dalam kitabnya sendiri itu.

 Kepada mereka yang membenci Syaikh Al-Albani rahimahullah dan ingin menjatuhkannya, cukuplah bagi mereka sya'ir berikut ini:

يا ناطح الجبل العالي ليكلمه

اشفق على الرأس لا تشفق على الجبل


Hai orang yang ingin menanduk gunung tinggi untuk menghancurkannya

Kasihanilah kepala anda, jangan kasihan pada gunungnya.

ketika sudah tidak ada hujjah, maka satu-satunya jalan adalah dengan menghujat dan memfitnah beliau rahimahullah.

hanya menunjukkan sebuah kenyataan bahwa ternyata disana ada ulama yang juga mengkritisi shahihain, bukan syaikh al albani yang pertama kali melakukannya, sebagaimana hal ini banyak dituduhkan oleh orang - orang, semoga maksud tulisan ini dipahami dengan benar .

bukan maksud " kita " mengajak orang untuk taqlid kepada syaikh al albani, tetapi kezhaliman kepada seseorang - termasuk syaikh al albani adalah sebuah perbuatan yang tidak terpuji, insyaAllah antum setuju !







Blog Archive