Follow us on:

MEMBONGKAR KEDOK SUFI HADRAMAUT

Penulis buku " al-Masyra' ar-Rawy fi Fadhooil Aali Baa'alwy " (buku yg penuh dongeng-dongeng khurafat) menyebutkan bahwasanya asy-Syaikh Abdulloh Ba'abbaad bertanya kepada 'Alwy bin al-Faqiih al-Muqaddam tentang yg dia lihat melalui kasyf setelah bapaknya wafat, maka 'Alwy bin al-Faqiih al-Muqaddam berkata :

" Nampak bagiku tiga perkara : Saya menghidupkan dan mematikan. Saya mengatakan kepada sesuatu : " Kun (jadilah) ", maka akan terjadi. Dan saya mengetahui perkara yg akan terjadi."

[dinukil dari buku " Ziaroh Hud 'alaihissalaam lisy Syaikh Ahmad al-Mu'allim " (kunjungan Nabi Hud 'alaihissalaam kepada asy-Syaikh Ahmad al-Mu'allim) ."

Kemudian, Abdulloh Ba'abbaad berkata : " Kami menghara yg lebih dari ini semua." [2/21].

DENGARKANLAH !!!

Apa yg di katakan oleh 'Alwy bin al-Faqiih al-Muqaddam bahwasanya dia bisa menghidupkan dan mematikan dengan seizin Alloh. Dia juga mengatakan kepada sesuatu "KUN" (jadilah), maka akan terjadi, serta dia juga mengaku mengetahui perkara yg akan terjadi.

Adapun yg pertama : maka dia telah menjadi seorang Namrud yg lain, dan betapa banyak Namrud-Namrud dikota hadhramaut (Yaman), serta golongan Namrud yg pertama adalah Al-Habib 'Alwy bin Sahl yg telah meniupkan Ruh ke dalam gambar seekor ayam jantan dan burung-burung.

Yg kedua : maka dia telah berusaha menyaingi berbagai kekhususan Rabb semesta alam, (QS. Yasin : 81-83). Yg sama sekali tidak diragukan bahwa perkataan ini lemah dan kebatilannya amat jelas, bahkan ini merupakan aib yg amat besar bagi suatu kaum, yg terbongkar kesesata mereka, sehingga tidak perlu lagi dibantah dan didiskusikan. Akan tetapi hukum atas orang seperti ini adalah diperintahkan untk bertoubat.

Adapun yg ketiga : yaitu perkataan : " Dia juga mengetahui perkara yg akan terjadi.

Renungilah fìrman Alloh (artinya) :

" Dan pada sisi Alloh-lah kunci-kunci semua yg ghaib; tidak ada yg mengetahui kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yg di daratan dan dilautan, dan tiada sehelai daun pun yg gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yg basah atau yg kering melainkan tertulis dalam kitab yg nyata (Lauh Mahfudz)." [QS. Al-An'aam:59].

Ketika Abu Hayyan al-Andalusy rahimahulloh (penulis tafsir) " al-Bahru al-Muhith " menafsirkan firman Alloh Ta'aala ini, beliau berkata :

" Inilah pembatasan: bahwasanya tidak ada yg mengetahui dan melihat kunci-kunci tersebut selain Alloh Ta'aala. Dari orang-orang yg menistbatkan diri mereka kepada kain wool (sebagai tanda ke zuhudan alias sufi), sungguh telah muncul berbagai pengakuan-pengakuan akan pengetahuan mereka tentang hal-hal ghaib, mereka juga mengaku-ngaku mengetahui balasan yg akan diterima oleh para pengikutnya, yaitu bahwasannya para pengikut tersebut pasti akan masuk surga bersama tokoh-tokoh sufi mereka. Hal ini mereka beritakan diatas mimbar-mimbar, dan tidak ada seorangpun yg mengingkarinya. Ini semua bersamaan dengan hakekat keadaan mereka yg tidak berilmu, akan tetapi tokoh-tokoh sufi tersebut menipu manusia seakan-akan mereka mengetahui hal-hal yg ghaib.

Di dalam shahih Muslim ada riwayat dari 'Aisyah radhiyallohu Anha : " Barangsiapa menyangka bahwa Muhammad memberitakan apa yg akan terjadi esok hari, maka sungguh ia telah membuat kebohongan yg paling besar atas nama Alloh."

Alloh Ta'aala berfirman (artinya):

" Katakanlah : Tidak ada seorangpun dilangit dan dibumi yg mengetahui perkara yg ghaib, kecuali Alloh." [QS. An-Naml:65].

Wallohu A'lam.

Sumber : Syaikh Ali Babakar rahimahulloh.

Izzat di Tarukan Kab. Pemalang.